Pusat kota Yogyakarta terletak di kawasan Titik Nol Kilometer. Titik Nol merupakan titik koordinat yang secara konvensional menjadi pusat atau jantung kota di seluruh dunia.
Seperti biasanya di lokasi ini ditandai berdirinya kantor pos induk, sehingga jarak antar kota dengan kota lainnya dimulai dari titik ini.
Kawasan Titik Nol kota Yogyakarta yang direkonstruksi melalui proyek revitalisasi secara bertahap dengan biaya sebesar Rp 4,6 milyar anggaran Danais (Dana Keistimewaan) telah selesai pada akhir tahun 2015.
Lokasi ini selalu menarik dikunjungi, banyak nilai historis, estetis ditandai berdirinya gedung/bangunan indische di sekitar (Gedung Bank Indonesia, Kantor Pos Besar, Gedung BNI'46) sehingga menampakkan eksotisme lingkungan yang melengkapi kekhasan Yogyakarta.
Tidak hanya warga setempat menyukai kawasan Titik Nol Kilometer, wisatawan domestik dan manca pun banyak berminat mengunjungi lokasi strategis tersebut, terutama untuk menikmati suasana sore, petang hingga malam hari diterangi lampu-lampu hias antik memesona.
Di hari biasa sebelum Covid-19 merambah, ruang publik terbuka di sisi barat  atau depan Gedung Agung dan sisi timur atau depan museum Beteng Vredeburg, Monumen Serangan Oemum 1 Maret -- selalu ditemui pengunjung, disediakan bangku-bangku santai, taman dilengkapi ornamen khas lokal.
Sedangkan di hari-hari tertentu, di kawasan ini sering ditampilkan berbagai event menarik bernuansa budaya-seni maupun festival, aneka lomba, yang membuat suasana semakin hidup.
Dilihat dari letaknya memang sangat strategis. Setelah anda puas menyusuri wisata belanja Malioboro, Pasar Beringharjo, lokasi seputaran Titik Nol Kilometer cocok untuk istirahat sejenak, melepas lelah. Paling-paling anda ditemani musisi jalanan, pedagang asongan, atau bagi yang berminat bisa berfoto-ria dengan memilih latar belakang sebagai dokumen atau kenangan.
Mengingat letak dan design-nya yang tertata sedemikian apik dan nyaman, tidak mengherankan bila kawasan ruang publik terbuka ini menjadi pilihan berbagai kalangan, terutama komunitas anak muda untuk bersama/berkumpul, bercengkrama sambil menghabiskan waktu di malam hari.
Kawasan Titik Nol merupakan simpang empat, dari arah Jalan Malioboro dan Jalan.A.Yani  selanjutnya belok kiri (Jalan P.Senopati) ke arah Taman Pintar, Shopping Center, Taman Parkir BI, Taman Budaya.Â
Kalau belok kanan (Jalan KHA.Dahlan) ke arah Balai Kota Lama, Pasar Ngasem, Tamansari, Taman Parkir Ngabean. Sedangkan bilamana lurus, bisa menuju Museum Sonobudoyo, Alun-alun Utara, Masjid Agung Kauman, Keraton Yogyakarta.