Empat jam lalu, tepatnya sekitaran pukul 23.00 wib kita bubaran setelah temuan lesehan para kompasianer Jogja. Acara pertemuan kecil bertempat di sisi timur halaman Pura Pakualaman Yogyakarta ini dimulai pukul 20.00 wib lebih sedikit dan dikompori …eh… disponsori Mama Darryl. Sambil icip-icip makanan/minuman khas Jogja > kita bisa bertatap muka langsung sesama kompasianer yang sebelumnya sudah akrab serta saling berbagi di dunia virtual.
Bang Ramli Hasibuan yang datang bersama puteranya Andi, Mbak Edi Kusumawati bersama si Darryl, Mas Fandi Sido dan wong_anteng, disusul Mas Bowo Bagus yang datang sambil menenteng kamera serta seperangkat alat fotografi pendukung > langsung mengambil tempat duduk disusul perbincangan ringan seputar aktivitas bersama dalam kancah kompasiana.com.
Pertemuan kecil nan akrab terkesan tanpa basa-basi, layaknya kita berdiskusi santai seperti membahas artikel dalam “blog keroyokan” dan memberikan komentar-komentar sambil sesekali cengengesan. Tak ada yang merasa canggung, apalagi merasa “menangan sendiri” sehingga pesta lesehan berlangsung secara kekeluargaan.
[caption id="attachment_210705" align="alignleft" width="150" caption="Bang Ramli"][/caption]
[caption id="attachment_210707" align="alignleft" width="150" caption="Edi Kusumawati"]
[caption id="attachment_210708" align="alignleft" width="150" caption="Fandy Sido"]
[caption id="attachment_210709" align="alignleft" width="150" caption="Bowo Bagus"]
Dari pertemuan ini, ada dua hal yang bisa kupetik manfaatnya. Pertama, Bang Ramli, Mbak Edi Kusumawati, Fandy Sido, dan Bowo Bagus yang semuanya adalah kompasianer > ternyata memang benar-benar ada. Beliau-beliau ini memang bukan “kompasianer bodong” dan tetap sama seperti data/profil yang kukenali di dunia maya/virtual.
Kedua, mempererat tali pertemanan dan menggugah peningkatan dalam berkarya tulis sesuai talenta masing-masing, saling memberi dan bertukar pengalaman serta berbagi wawasan sehingga pertemuan kecil dan singkat itu bisa menambah semangat kita untuk terus menulis dan menulis.
Perlu pula ditambahkan, bahwa penampilan mbak Edi Kusumawati yang asli ternyata nampak lebih muda dibanding foto profilnya, enerjik, terkesan percaya diri dan sedikit bawel mungkin sudah menjadi bagian dari bawaannya. Sementara itu, Bang Ramli Hasibuan lebih njawani, dalam artian walaupun beliau berasal dari Batak namun sudah nampak melebur dengan kultur Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sedangkan Mas Fandy Sido dan Mas Bowo Bagus, seperti lazimnya kalangan muda masih nampak selalu bersemangat dalam mengobral obrolan sambil sesekali diselingi sorotan ringan terhadap karya diri masing-masing yang telah ditayangkan di kompasiana. Asyik juga ternyata pertemuan barengan begini….
JM (6-9-2012).