Pasar Seni Gabusan (PSG), Jalan Prangtritis Km.9, Bantul nampak cukup meriah cenderung berjejal dikunjungi khalayak. Bantul Expo (BE) 2011 yang dibuka Bupati Bantul Sri Suryawidati pada 15 Juli pukul 15.00 WIB lalu akan ditutup malam ini (21/7). Event tersebut telah menjadi pilihan acara hiburan bagi masyarakat di kawasan sekitar sekaligus sebagai ajang transaksi informasi dan bisnis. Tak kalah menariknya tampilan produk-produk lokal (produk sendiri), termasuk aktivitas seni dan budaya turut memeriahkan expo sehingga menambah marak aktivitas yang setiap harinya berlangsung sore, mulai pukul 17.00 – 23.00 WIB. [caption id="attachment_124098" align="alignleft" width="300" caption="Tari Eka Prawira, Pembuka Bantul Expo 2011"]
[/caption]
Kesan mengunjungi Bantul Expo 2011 tadi, di samping maraknya pengunjung dan berjubel, dapat juga dipetik beberapa tampilan menarik yaitu ditonjolkannya pameran dan panggung pentas seni-budaya setempat. Pentas tari dan seni suara hingga budaya lokal bergantian menghiasi panggung dan mengisi acara pentas secara berkelanjutan. Sebanyak 17 kecamatan di wilayah kabupaten Bantul ikut serta memeriahkan panggung kesenian, memeragakan potensi masing-masing untuk disuguhkan kepada khalayak di ruang publik terbuka.
Bahkan Museum Sono Budoyo dalam kapasitasnya sebagai lembaga pelestari budaya telah berpartisipasi menyuguhkan benda-benda kuno namun artistik (unik) seperti alat permainan anak berupa bekel, yoyo, dakon, gasingan, topeng, bedil-bedilan, katapel, mobil-mobilan dari kulit kelapa atau kaleng bekas, engrang bambu, engrang batok, baling-baling bambu, peluit tanah liat, keris-kerisan serta aneka mainan dari janur, dan lainnya. Aneka mainan ini tidak asing bagi masyarakat di masa lalu karena hanya ini yang dimainkan anak kecil, biasa dibuat sendiri atau dibuatkan orangtua dan sekarang sudah langka. Kesan nostalgia melekat di hati bagi pengunjung dewasa dan pengetahuan sejarah bagi anak-anak masa kini.
[caption id="attachment_124091" align="alignleft" width="150" caption="Permainan Bekel, dan Yoyo"]
[/caption] [caption id="attachment_124099" align="alignleft" width="150" caption="Dakon"]
[/caption] [caption id="attachment_124102" align="alignleft" width="150" caption="Gasingan"]
[/caption]
Bantul Expo 2011, yang pelaksanaannya bersamaan dengan hari Ulang Tahun ke 180 Bantul (20 Juli 2011) diikuti pula kehadiran berbagai instansi dalam lingkup Pemkab Bantul, seperti ditemui stand Dinas Pariwisata, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kesehatan, Kantor Arsip, Bank Bantul, DPRD, Rumah Sakit (RS) Panembahan Senopati, Kecamatan/Desa, BUMN/BUMD, Swasta Umum, serta beberapa LSM, dan lainya. Setiap stand terbuka untuk umum dan melayani pertanyaan yang diajukan setiap pengunjung. Sebagai daya tariknya, masing-masing stand menawarkan berbagai hadiah menarik bagi pengunjung, beberapa di antaranya dengan syarat mengisi angket/kuis yang akan diundi pada hari penutupan malam nanti.
[caption id="attachment_124105" align="alignleft" width="150" caption="Kerajinan Gerabah Kasongan, Bantul"]
[/caption]
Pameran yang ditarget mendatangkan transaksi Rp 14 miliar (langsung atau pemesanan) ini diharapkan dapat tercapai. Kehadiran berbagai kalangan swasta dalam memeriahkan Bantul Expo 2011 seperti kuliner, pameran kerajinan dan industri kreatif, patung primitif, furniture, hingga produk lokal lainnya ikut memarakkan acara. Sementara itu di sektor otomotif dan elektronika tidak ketinggalan mengikuti aktivitas
Bantul Expo kali ini melengkapi acara pentas seni, budaya dan bisnis dengan memamerkan produk unggulan masing-masing kepada masyarakat luas.
Berkait pelaksanaan Bantul Expo 2011, Kepala Humas Pemkab Bantul, Bambang Legowomenyebutkan, Bantul Expo ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setiap tahun. Maksud utama digelarnya Bantul Expo(BE) tidak lain sebagai ajang promosi bagi potensi produk-produk asli Bantul terutama kerajinan dari berbagai sentra kerajinan yang ada. Selain itu juga dimaksudkan sebagai ajang pementasan kesenian dan budaya. Kami mengharapkan ajang ini mampu menjadi jembatan bertemunya pengrajin dan buyer sehingga dapat meningkatkan transaksi berupa jumlah omset dan penjualan.
Ditambahkan pula, untuk tahun 2011 dengan tema “Cinta Budaya dan Produk Sendiri Tiada Henti” dan waktu pelaksanaan diajukan atau dipersingkat dalam waktu lebih pendek yakni hanya 7 hari dari biasanya selama 11 hari. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan bahwa pelaksanaanya Bantul Expo 2011 bertepatan dengan saat menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.*
JM (21-7-2011).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya