Dirancangnya Kompasiana versi cetak dengan sebutan/nama Freez oleh pihak manajemen harian Kompas, merupakan hembusan angin segar yang banyak mendapat sambutan positif dari sejumlah kompasianer. "Kompasiana baru" dalam bentuk penerbitan cetak ini akan menambah kelengkapan pilihan pesan dalam sebuah harian nasional dan diharapkan mampu memberi nuansa khas variasi pemberitaan. Terobosan terkini tersebut tergolong unik dan cerdas, karena memang tidak seperti pada umumnya konvergensi media berangkat atau dimulai dari yang konvensional menuju ke media digital. Kehadiran Freez dalam bentuk tabloid yang akan terbit di awal Juli 2011 justeru mempunyai keunikan, dimulai berkiprah di media online dengan payung besarnya sebagai media sosial yang berbasis jurnalisme warga kemudian diangkat ke dalam mainstream media versi cetak. Benar-benar surprise!
[caption id="attachment_116859" align="aligncenter" width="300" caption="Tabloid Freez (sumber: kompasiana.com)"][/caption] Tabloid Freez yang akan menjadi suplemen harian Kompas membuktikan bahwa para awak media ini ternyata tidak tinggal diam, selalu dinamis, akomodatif, kreatif dan inovatif dalam mengemas produk informasi yang disuguhkan kepada khalayak. Sebuah keputusan yang diperkuat hasil survey (survey online kompasiana) sebagai salah satu bahan pertimbangan kebijakan redaksi ternyata memberikan andil yang cukup signifikan untuk pengembangan kompasiana.com. Telah diputuskan kebijakan redaksi yang benar-benar surprise ini menjadi kurang lengkap bilamana hanya dimaknai sekadar suka cita, mendukung, mengamini dan sebatas menyokong pendapat setuju atas segera lahirnya tabloid Media Sosial versi Cetak bernama Freez. Sambutan tersebut memang layak diungkapkan sebagai rasa awal berbangga untuk menyatakan diri bahwa budaya berkomunikasi kita semakin berubah menjadi selangkah lebih maju dibanding sebelumnya. Pada bagian lain, kebijakan surprise ini nampaknya tidak turun secara tiba-tiba. Melainkan berdasarkan atas berbagai pertimbangan matang di antaranya:
- Memberikan penghargaan (baca: reward) kepada kompasianer produktif yang karya-karyanya dapat dikategorikan layak untuk publikasi lebih luas.
- Mengajak/mendorong para kompasianer menjadi penulis profesional.
- Memacu produktivitas karya tulis jurnalistik, berkontribusi untuk menyajikan informasi aktual, faktual, dan bermanfaat.
- Menumbuhkan daya kritis kompasianer dalam menyorot persoalan penting dan solutif.
- Membuktikan bahwa media sosial (yang berbasis jurnalisme warga) bisa saling melengkapi dan saling membantu keberadaan mainstream media, dalam hal ini harian Kompas.
- Mendorong tumbuhnya demokrasi, transparansi, akuntabilitas publik menuju good governance.
- Memperkuat posisi media massa sebagai kekuatan sosial dan politik menuju terciptanya pemahaman baru bagi warga negara, yang pada gilirannya dapat diharapkan membentuk kesadaran bersama dalam suatu komunitas besar yang dinamakan "bangsa."
Berkait hal tersebut, untuk menyambut kehadiran tabloid Freez yang akan segera "menyatu" dengan harian Kompas, beredar dalam lingkup sirkulasi nasional dan dikonsumsi kalangan menengah ke atas - maka layaklah dibarengi sambutan partisipatif yang mencerdaskan sekaligus mencerahkan. Pada tataran implementatif, peluang dan kesempatan yang terbuka lebar bagi para kompasianer di mana pun berada - setidaknya bisa menggugah motivasi untuk berkontribusi nyata menyumbangkan tulisan-tulisan yang memenuhi kualifikasi sebagaimana ketentuan yang telah digariskan redaktur harian Kompas. Bukankah pengertian selangkah lebih maju mengandung pula konsekuensi selangkah lebih serius? Selamat menyongsong kehadiran tabloid Freez, kawan! JM(16-6-2011).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H