Sim Salabim Korupsi Fuad Bisa Hilang
#Menolaklupa
“Pandai-pandailah berinstrospeksi. Junjunglah kebenaran,'' Begitulah kutipan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jeddah, Arab Saudi di berbagai media surat kabar di bulan Februari tahun lalu.
Ucapan Presiden tentu tak sembarangan apalagi ucapan tersebut di tanah suci. Artinya SBY bicara apa yang sebenernya terjadi.
Kutipan ini saya dapatkan dari media online di Kompas.com. Kata-kata tersebut ditujukan kepada Fuad Bawazier. Dalam pidato tersebut SBY menyampaikan bahwa enam tahun sebelumnya berencana mengangkat Fuad sebagai menteri. Namun SBY mengatakan pada kesempatan tersebut bahwa dia telah mendapatkan data dari KPK bahwa Fuad bermasalah.
Kasus Fuad kemudian mencuat, namun data apa sebenarnya yang dimaksud SBY?
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku memang sempat ada informasi terkait kasus yang diduga melibatkan mantan Direktur Jenderal Pajak Fuad Bawazier. Namun pria asal Makasar ini pun tak mau mengungkap data apa yang dimaksud.
Komisi Pengawas Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) pernah menyelidiki Fuad atas kejanggalan laporan kekayaan. Hasilnya laporan mantan Dirjen Pajak itu bermasalah. KPKPN akhirnya melaporkan 11 anggota DPR/MPR periode 1999-2004 ke Mabes Polri, termasuk Fuad.
Namun Sim salabim..sebelum kasus tersebut diperiksa KPKPN dibubarkan. Kasus Fuad pun menguap entah kemana. Data masalah Fuad pun tak pernah tampil ke publik.
Pertanyaannya siapa Fuad apa saja data mencurigakan yang SBY maksud. Kenapa tak ada yang berani menindaknya?
Menilik kebelakang nama Fuad sudah kerapkali diunjung tanduk. Namun pria ini selalu berhasil meloloskan diri. Bahkan bisa meloloskan diri dari seorang SBY.
Bukan kali ini saja Fuad berhasil lolos dengan kasus-kasunya. Dulu pada zaman Gus Dur namanya disebut-sebut akan ditangkap, namun tak juga tindakan tersebut dilakukan.
Kala itu tahun 2001, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengatakan akan menangkap Fuad Bawazier, bila ada bukti keterlibatannya dalam manipulasi pajak. Namun lagi-lagi Jaksa Agung Marzuki Darusman. Namun sim salabim kasus tersbut menguap. Alih-alih kasus terungkap. Gus Dur malah digulingkan Fuad oleh para demonstran bayaranya.
Dua kali head to head dengan Presiden. Dua kali pula Fuad melakukan bim salabim. Sebenarnya siapa Fuad? Siapa orang dibelakang Fuad? Fuad adalah kroni Keluarga Cendana yang sangat dekat dengan Siti Hardiyanti Roekmana alias Tutut, semasa menjabat Menteri Keuangan di era Pemerintahan Soeharto. Jasa Fuad untuk keluarga cendana juga sudah tak terhitung. Penggelapan pajak cendana jadi santapan bulanan bagi dia.
Seandainya saja media berkomitmen untuk mengawal kasus-kasus korupsi yang telah dikupas seperti ini, mungkin jurus sim salabim Fuad tak kan pernah berhasil menghisap darah rakyat. Pajak bukan hibah, pajak seharsunya digunakan sebesar-besrnya untuk membangun negara. Bukan untuk saku pribadi.
#menolaklupa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H