Mohon tunggu...
jj prabu
jj prabu Mohon Tunggu... -

domisili tangerang...pekerja seni..senang menjadi aktor....juga ber organisasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Berdarah

25 November 2011   15:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Hampir seabad

di bibir pintu

bait demi bait

ibu telah menggoreskan rindu

Di balik almanak

tepat di akhir bilangan merah

merah segar darah tak berdosa

tumpah dan beku terhunus sembilu

Tak ada lagi rangkaian rindu

membungkus harapan

tak adal agi sekerling cahaya

di pagi buta

Surat berdarah

membunuh rindu

di bibir pintu

bersama ibu yang ikut membeku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun