Mohon tunggu...
Mas Jiyo
Mas Jiyo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Im freelance programmer,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Ibu

24 April 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebenernya sudah lama saya menjadi member kompasiana, tapi entah kenapa kok ndak pernah memposting sesuatu disini, selama ini lebih memilih jadi reader aja. Dari pada dashboard saya kosong, iseng2 deh bikin puisi. Di simak ya....

Ibu…
Kau timang aku di saat aku belum bisa  melangkah
Kau usap aku di saat ada setitik noda di tubuhku
Kau belai aku di saat aku tertidur pulas di pangkuanmu

Ibu….
Kau pukul aku di saat aku melanggar perintahmu
Kau ucapkan kata-kata santunmu di saat aku keliru
Kau ceritakan petuah-petuah tentang hidup di saat aku beranjak tidur

Ibu…
Kau selimuti aku di saat ku tertidur tanpa sadar.
Kau bangun terlalu pagi untuk menyiapkan meja makan itu.
Kau bangunkan aku dan semuanya sudah ada di meja.
Dan senyummu pun terlihat damai saat ku pamit berangkat ke sekolah.

Ibu…
Kini anakmu sudah beranjak dewasa
Tak bisa kulihat lagi senyum damai itu waktu ku bangun tidur.
Tak ada lagi makanan yang aku lihat di setiap pagi.
Tak aku dengar lagi suaramu di saat aku bangun terlalu siang

Ibu…
Sekali-kali aku pulang
Ku lihat otot-otot lemas begitu menghiasai wajahmu
Senyummu pun sudah mulai tampak meredup
Matamu yang bersinar sayu membuatku ingin segera kembali lagi

Ibu…
Maaf jika air matamu pernah menetes karenaku…
Maaf jika aku pernah membuat sedikit sesak di dadamu…

Ibu…
Ini aku anakmu
Tunggu aku….
Aku akan pulang ke pangkuanmu lagi dengan senyuman

Ibu…
Ini aku anakmu
Yang akan menemani di usia senjamu

Selamat Hari Kartini, #telat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun