senja
dengan angin damai
yang katanya ramaiÂ
oleh kecupan temu
yang mengurai rindu
satu per satu
di dada kita yang laut--
teriak ombak menyalak-nyalak
kasih, dengarkah kamu?Â
di kepala kita yang sesak
oleh batu kenangan:
pacar lamamu keju;
sedang aku
tak pernah susuÂ
aku ini teinÂ
berkawan melati kering
yang berteman
dengan yong wana
di belakang rumah
ditimpa cahaya senja
yang mencuri waktu
di bunga-bunga mekar:Â
aku mungkin telah menanti
bunga pukul empat
menunjukkan kecantikannya
sedari lama
Semarang, 28 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H