Umar bin Khatab adalah Khalifah kedua dalam sejarah Islam yang memimpin selama 10 tahun dari tahun 634 M hingga 644 M. Ia memiliki kebijakan ekonomi yang sangat memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.
Dalam penerapannya, kebijakan ekonomi Umar bin Khatab sangat menekankan pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintahan saat ini dapat mempelajari dan menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut dalam rangka membangun ekonomi yang adil dan berkelanjutan untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
Salah satu kebijakan ekonomi penting pada masa pemerintahan Umar bin Khatab adalah implementasi sistem baitul-mal. Sistem ini merupakan lembaga keuangan publik yang bertugas mengumpulkan dana dari masyarakat dan membagikannya kepada yang membutuhkan. Baitul-mal dikelola oleh pemerintah dan dipercayakan kepada orang-orang yang ahli di bidang keuangan.
Pada masa pemerintahan Umar, sistem baitul-mal digunakan untuk mendukung program sosial dan pemberdayaan ekonomi. Pada bidang sosial, baitul-mal memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, yatim piatu, dan janda. Sementara itu, pada bidang ekonomi, baitul-mal memberikan pinjaman tanpa bunga untuk membantu pengembangan usaha.
Selain itu, Umar juga menerapkan kebijakan ekonomi yang berorientasi pada keadilan sosial. Ia mewajibkan para pedagang untuk menetapkan harga yang wajar dan adil dalam menjual barang dagangan. Jika terjadi kelangkaan barang, Umar memberikan perintah kepada para pedagang untuk menurunkan harga dan membuka pasar.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari kebijakan ekonomi Umar bin Khatab adalah pentingnya pemerintah untuk mengelola keuangan secara transparan dan efektif. Selain itu, keadilan sosial harus diutamakan dalam setiap kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah. Agar angka kemiskinan dan kesenjangan sosial dapat berkurang,
Cara menerapkan kebijakan ekonomi ini di era modern dapat dilakukan dengan membangun lembaga keuangan publik yang transparan dan efektif dalam mengumpulkan dan membagikan dana kepada yang membutuhkan. Memberikan sosialisasi pada masyarakat bahwa betapa pentingnya kita untuk menyadari bahwa Riba adalah dosa yang besar dan sama saja dengan memerangi Allah. Selain itu, pemerintah juga dapat mendorong pemberdayaan ekonomi dengan memberikan bantuan kepada para pelaku usaha kecil dan menengah, serta menetapkan regulasi yang memastikan harga barang yang dijual oleh pedagang adil dan wajar.
Dalam mengaplikasikan strategi Abu Bakar dalam segi ekonomi dalam pemerintahan saat ini, pemerintah harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi masyarakat serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Dalam konteks Indonesia saat ini, strategi yang dapat diambil adalah membangun lembaga keuangan adalah  mengelola harta umat dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan dengan efektif dan efisien . Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat peran lembaga zakat , infaq , dan sedekah serta meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan yang dapat membantu mereka mengelola keuangan secara lebih baik.
Selain itu, dalam membangun Baitul Mal, Abu Bakar juga memperkuat sistem administrasi keuangan dengan menunjuk seseorang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan harta umat. Hal ini juga dapat diterapkan dalam konteks Indonesia dengan adanya OJK (otoritas jasa keuangan) Â DPS (dewan pengawas syariah) Â dan DSN (dewan syariah nasional) yang bertugas untuk memperkuat sistem pengawasan dan pengelolaan keuangan di lembaga-lembaga keuangan dan bertujuan untuk membantu masyarakat.
Hikmah yang dapat kita ambil adalah bahwa Umar bin khatab sangat memprioritaskan kebutuhan pokok masyarakat seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal adalah hal yang sangat penting untuk dipenuhi, melihat dengan kondisi indonesia saat ini, pemerintahan sangat jauh beda dengan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar dalam pemerintahannya dahulu.Â
Karna masih banyak kita lihat masih ada masyarakat di Indonesia yang tidak punya tempat tinggal, pakaian untuk berganti, dan makanan yang cukup untuk bertahan hidup. Masih banyak kita lihat kasus masyarakat yang mati karna kelaparan, kesenjangan sosial juga tidak jauh berbeda, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Secara keseluruhan, hikmah dan pelajaran dari strategi Umar bin Khattab dalam segi ekonomi adalah bahwa kebijakan ekonomi harus memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat, berpihak pada rakyat, menyediakan lapangan kerja, mengembangkan infrastruktur, dan mengelola keuangan negara dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H