Mohon tunggu...
Jitunews SEO
Jitunews SEO Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jitunewseo: Optimasi SEO Jitunews.com, Portal Informasi Pangan, Energi,dan Air

Selanjutnya

Tutup

Money

PLN petakan lokasi pembangkit 35.000 MW

10 Desember 2014   02:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="PLN petakan lokasi pembangkit 35.000 MW"][/caption] PT PLN (Persero) telah memetakan lokasi dan jenis pembangkit listrik berkapasitas daya 35.000 MW yang akan dibangun selama lima tahun ke depan. Juru Bicara PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta, Selasa, mengatakan rencana tambahan pembangkit tersebut tercantum dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2013-2022. "RUPTL yang sudah disetujui Kementerian ESDM itu dapat diubah sesuai situasi," katanya seperti dikutip Antara. Menurut Bambang, total daya pembangkit yang akan dibangun mencapai 35.650 MW dengan rincian dikerjakan PLN sendiri 13.721 (38 persen) dan IPP 21.929 MW (62 persen). "Seluruh proyek direncanakan selesai dalam jangka waktu lima tahun," katanya. Sementara, lanjutnya, terdapat 10 jenis pembangkit yang dibangun yakni pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Lalu, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), PLTA "pump storage" (PS), pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM), pembangkit listrik tenaga mesin gas dan uap (PLTMGU), dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Bagian terbesar atau sekitar 60 persen dari pembangkit listrik tersebut akan dibangun di sistem Jawa-Bali. PLN berencana membangun pembangkit di sistem Jawa-Bali sebesar 20.921 MW dalam lima tahun mendatang yang dibangun PLN 7.379 MW (35 persen) dan IPP 13.542 (65 persen). Di Jawa bagian barat, akan dibangun pembangkit berkapasitas 12.055 MW yang terdiri atas PLN sebesar 3.815 MW dan IPP 8.240 MW. Pembangkit PLN 3.815 MW itu terdiri atas jenis PLTA 110 MW, PLTGU 2.350, PLTU 315 MW, dan PS 1.040 MW. Sementara IPP akan membangun 8.240 MW di wilayah Jawa bagian barat yang terdiri atas PLTGU/PLTMG 500 MW, PLTP 140 MW, dan PLTU 7.600. Sementara, di Jawa bagian timur, direncanakan dibangun sebanyak 8.866 MW dengan rincian PLN 3.564 MW dan IPP 5.302 MW. Pembangkit yang dibangun PLN adalah PLTGU 1.900 MW, PLTMG 4 MW, dan PLTU 1.660 MW. Sedangkan, IPP akan membangun PLTB 50 MW, PLTGU 1.600 MW, PLTGU/PLTMG 450 MW, PLTP 110 MW, PLTM 192 MW, dan PLTU 2.900 MW. Di Sumatera, PLN berencana membangun pembangkit berkapasitas 9.061 MW atau 25 persen dari total kapasitas daya. Pembangkit tersebut akan dikerjakan PLN 2.366 MW dan IPP 6.695 MW. Lalu, di Sulawesi akan dibangun 2.574 MW terdiri atas PLN 2.000 MW dan IPP 574 MW. Kalimantan 1.881 MW dengan rincian PLN 871 MW dan IPP 1.010 MW. Selanjutnya, Nusa Tenggara 665 MW akan dibangun oleh PLN 659 MW dan IPP 6 MW. Untuk Maluku seluruhnya PLN 241 MW, dan Papua 317 MW terdiri atas PLN 205 MW dan IPP 112 MW. Bambang menambahkan, pemetaan jenis dan kapasitas pembangkit masih merupakan indikasi awal. "Lingkup untuk keperluan pengadaan akan masuk dalam dokumen pelelangan," katanya. Selain pembangkit tersebut, lanjutnya, PLN juga menyiapkan penyediaan pembangkit listrik untuk pulau kecil dan perbatasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun