Mohon tunggu...
Jisa Afta
Jisa Afta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Gemar menciptakan kata baru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Doktrin tentang Masa Depan

29 Oktober 2024   01:43 Diperbarui: 29 Oktober 2024   02:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doktrin Tentang Masa Depan

Diaktonis

By: Jisa Afta

Fiksionasi dalam dunia Nyata

Anda saat ini hidup di dalam kepala, terlalu banyak bacaan dan bacaan itu menjadi teori, berapa banyak dari perencanaan Anda tidak terwujud? catatan dan draf impian Anda berakhir dalam kelupaan dan tempat sampah. Anda menjadi kurang terlatih sebab pertanyaan dan masalah di depan pikiran terbaik Anda, hanya Anda sikapi dengan solusi "yakin pasti sampai", padahal itu kata lain dari menunda.

Kita merasa bergerak maju dan seolah menemukan sesuatu, pada akhirnya kita percaya masa depan pasti ada dan akan tiba sebentar lagi. Waktu berlalu, masalah mulai datang dan kita semakin tidak yakin bahwa kita bisa mencapai masa depan tersebut, kita terbuai dengan fiksi tentang  masa depan yang kita ciptakan sendiri.

Keyakinan Anda tentang masa depan yang pasti akan terjadi, sebenarnya hanyalah sebuah fiksi yang hidup di dalam kepala Anda sendiri. Sebentar lagi keyakinan itu lenyap tertelan trend dan algoritma yang menampilkan tawaran hal terbaik versi orang lain yang sangat berbeda dari bayangan masa depan Anda di awal sebelum Anda menyadari bahwa tidak akan ada masalah dengan harapan.

Doktrin tentang masa depan inilah yang menjadi bangunan fondasi awal lahirnya Fiksionasi sebagai cara pikiran kita meletakan batu pertama fiksinya di kepala kita. Kita seolah melihat jendela dunia hari esok yang terletak berupa titik hitam di ujung lubang jarum yang sangat jauh dari titik lihat kita detik ini.

Masa depan itu seperti cakrawala. Garis yang membatasi langit dan tanah itu tidak akan pernah bisa Anda dekati. Dia akan selalu menjauh dari titik pandang Anda untuk menjadi disebut cakrawala. Mengejar masa depan adalah kegiatan mengejar titik kosong yang sebenarnya tak pernah ada di kehidupan ini. Masa depan akan selalu berada jauh dari titik harapan Anda, itulah cara kita mempercayai doktrin tentang fiksi masa depan.

Percaya akan adanya masa depan adalah keyakinan paling kosong sebab ketika Anda percaya masa depan selalu ada, itu artinya Anda sedang tidak percaya bahwa diri Anda telah tiba dari  masa lalu Anda hingga bisa berpikir di detik ini. Anda kini sesungguhnya sedang berdiri di "masa depan" yang jadi tujuan dan harapan Anda di masa lalu saat otak Anda mulai tumbuh dan berkembang. Anda hanya tidak mengakui dan kurang menghargai pencapaian diri Anda di detik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun