Mohon tunggu...
m umairnauval
m umairnauval Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Gusdur

saya menyukai videoghraphy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ritual Keagamaan Umat Hindu di Desa Linggo Asri

8 Oktober 2023   23:19 Diperbarui: 8 Oktober 2023   23:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dok. Umair

RITUAL KEAGAMAAN UMAT HINDU DI DESA LINGGO ASRI MENJADI CONTOH SIKAP TOLERAN DAN MENGHARGAI ANTAR UMAT BERAGAMA

Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari ras, suku, budaya, yang berbeda beda. Hal itu menjadikan negara indonesia memiliki 6 agama yang berbeda. Keberadaan 6 agama tersebut menciptakan corak yang berbeda-beda, mulai dari kitab suci, tempat ibadah, budaya, hari besar hingga ritual  keagamaan. Namun jika dari perbedaan itu tidak dibarengi dengan sikap menghargai satu sama lain maka dapat menimbulkan sebuah perpecahan didalamanya, oleh sebab itu penting bagi kita untuk bersikap moderat dan memiliki rasa toleransi dalam beragama. Seperti yang dilakukan masyarakat di desa linggo asri

 Desa Linggo Asri yang terletrak di Kabupaten Pekalongan jawa tengah termasuk kedalam desa wisata. Karena didalam desa ini terdapat berbagai wisata yang selalu didatangi oleh para keluarga dan orang-orang dari luar kota. Walaupun desa wisata, desa Linggo Asri juga terdapat agama yang berbeda-beda didalamnya. Dengan hal ini, desa Linggo Asri termasuk kedalam desa moderasi beragama yang sudah disahkan oleh kemenag.

Mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat desa linggo asri adalah agaman hindu dan islam. Umat hindu di desa ini melaksanakan ritual keagamaan berupa hari raya nyepi di setiap tahunnya. Hari Raya Nyepi adalah momen sakral bagi umat Hindu. Hari yang penuh dengan makna dan kekhususan. Hari ini adalah hari diam total.

Saat pelaksanaan hari raya nyepi ini, masyarakat yang beragama islam di desa linggo asri memiliki kesadaran sikap toleran yang tinngi untuk mengharagai antar agama. Biasanya disaat hari raya nyepi umat islam di desa linggo asri, saat mengumandangkan adzan tidak menggunakan speaker masjid atau toa. Hal itu dikarenakan untuk tidak mengganggu kekhusukan umat hindu dalam menjalankan ibadahnya.

Moderasi beragama adalah konsep yang mendorong individu untuk menjalani agama mereka dengan damai, menghormati keberagaman, dan menerima perbedaan keyakinan. Ini adalah prinsip penting dalam konteks toleransi. Hari Raya Nyepi di desa lingo asri menunjukkan bahwa moderasi beragama dapat membantu menciptakan kerukunan antarumat beragama.

            Hari Raya Nyepi di Linggo Asri merupakan bukti nyata tentang bagaimana moderasi beragama dapat membawa harmoni di tengah keragaman. Ini adalah sikap yang patut dicontoh bagi dunia, mengingat pentingnya menghormati keyakinan orang lain dan menjalankan keyakinan kita dengan penuh rasa hormat. Contoh ini dapat menginspirasi masyarakat di seluruh dunia untuk merayakan perbedaan dan menciptakan dunia yang lebih harmonis. Dalam aspek sosiologi komunikasi juga terdapat aspek pentingnya, yakni komunikasi antaragama yang harmonis. Dalam masyarakat Linggo Asri, penting untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang inklusif dan terbuka antarumat beragama. Hal ini memungkinkan individu untuk saling berbagi pemahaman, memahami perbedaan, dan membangun rasa persaudaraan yang kuat.

Komunikasi yang efektif antarumat beragama membantu dalam memastikan bahwa semua warga, terlepas dari apa agama mereka, dapat memahami pentingnya hari raya nyepi itu dan menghormatinya. Diskusi terbuka dan dialog antaragama dapat membantu menghindari salah paham dan konflik yang mungkin timbul akibat ketidakpahaman. Selain itu, komunikasi yang baik juga memungkinkan warga Linggo Asri untuk merayakan perbedaan mereka dengan penuh rasa hormat. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kehidupan yang harmonis dan toleransi antaragama. Dalam rangka mencapai moderasi beragama dan toleransi, penting untuk melibatkan pendidikan agama yang mengajarkan nilai-nilai moderasi, toleransi, dan menghormati perbedaan. Hal ini dapat membantu generasi muda memahami pentingnya hidup berdampingan dengan rukun, damai dan harmonis dalam masyarakat yang beragam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun