Mohon tunggu...
JUNNA KATTA
JUNNA KATTA Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya Untuk Kawasan Informasi dan kesempatan berbagi - Billing cate - 082325958964

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Persetan dengan Fatalis

14 Februari 2021   19:32 Diperbarui: 14 Februari 2021   19:35 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi fikiran sampah berserakan si john ( dendam john) ( dokpri)

ddf- Belum lama ini  banyak Orang hidup dengan cara Pragmatif fatalis , tanpa visi dan orientasi . mereka hidup kosong tanpa tujuan . inilah satu fase kehidupan yang Juga harus dilalui  kehidupan  seperti halnya dialami jono diakhir hayatnya yang Hidup sendiri tanpa Orientasi , sekalipun dia tokoh  , namun telah Kehilangan Performa dan inspirasi . satu inspirasinya  adalah menyembunyikan Dosanya pada ummat yang demiukian besar . visi dan opsi terbarunya membuat anak anaknya jadi Apa-Apa . terlalu rendah bagi saya  Hidup seorang opportinis hanya mengejar pelunag enak saja . apakah begitu Hidup seorang mujaddid . apakah itu sebuah layanan terbaik . tergopoh gopoh dan selalu Marah kepada  Orang yang tak Faham dengan pemikirannya , Pikirannya sangat picik dan selalu mendiskriditkan Orang dan bawahannya . itulah masa akhir hidup si john yang tak terkendali emosi , selalu ingin dimanja kehormatan semua , tak punya  Rasa sedikitpun selain membantai dan menghina yang kecil  . gagal melakukan analisa akademik , selalu terfokus pada titik kesalhan orang lain . tidak memberi pengharagaan pada Peran masyarakat , selalu mengibul dan menipu orang yang dekat , cenderung politis dan tidak pernah Jujur .melalaikan etika sebgai warga masyarakat . ada kesulitan dalam masalah Komunikasi . gagal memenejemen Konflik intern . terlalu berfikir intuisi , dengan ,melakukan Dogmatis,  kecoh dengan dorongan , sanjungan dan hasutan . itulah  nasib tragis si jhono yang seharusnya memperhatikan integritas pribadi untuk kepentingan Ummat ternyata terjebak untuk kepentingan dirinya Sendiri .  sedangkan sejarah panjang si John markesot ini masih akan ditiru anak anak masa depan Bila  cara berfikit si john ini menmgkontaminasi anak anak kita . John adalah racun sejarah , betapa banyak korban eksploitasi Jhon . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun