Mohon tunggu...
Jingga Febiana Rahma
Jingga Febiana Rahma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswi SMP Negeri 7 Depok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Museum Seni

29 November 2023   22:37 Diperbarui: 30 November 2023   18:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

_____

Lukisan disana terlihat sangat indah dan memiliki arti. Seni itu bisa memiliki arti tertentu. Bahkan lukisan yang menurut orang awam hanya sebuah coretan saja, namun untuk beberapa orang yang mendalami tentang 'seni' mengerti arti dari suatu lukisan walaupun hanya terlihat sebuah coretan di atas kanvas. 

Aku berdiri menatap ke salah satu karya seni yang cukup menarik perhatianku. Ada beberapa suara bisikan orang-orang yang mengagumi sebuah karya secara pelan, orang-orang berlalu-lalang untuk melihat dari satu karya ke karya yang lain. Aku menatap lukisan itu dengan penuh arti dan memperhatikan setiap detail dari karya itu. 

Setelah aku puas melihat karya itu, aku melihat ke sebuah patung yang nampak indah dan menarik perhatianku. Banyak orang yang melihat patung itu, namun perlahan orang-orang pergi untuk melihat karya lain dan tinggal aku seorang yang masih memperhatikan detail dari patung tersebut. Lalu aku secara tidak sengaja menangkap sebuah lampu flash handphone yang seperti sedang memotretku.

Aku melihat ke arah lampu flash itu dan pandanganku menangkap sesosok pria yang sedang menunduk dan terlihat gugup, dia terlihat sedang mengatur kameranya dan terdengar ocehan kecil darinya saat dia menyadari kesalahannya. Dia lalu mendongakkan kepalanya dan menatap mataku, aku menatap matanya juga dan kami saling bertatapan. Matanya terlihat indah dengan bulu mata sedikit lentik dengan alis yang tegas. 

Pria itu terlihat tinggi, sekitar 187 cm. Rambutnya berwarna hitam dengan potongan rambut two block. Matanya berwarna coklat tua dengan hidung mancung dan memiliki fitur wajah yang tegas. Dia memakai kemeja putih polos dan memakai jeans hitam. 

Aku mendekatinya perlahan 

"Permisi, tadi mas moto saya?" 

Dengan percaya diri aku bertanya padanya seperti itu dan dia dengan cepat menjawab pertanyaanku. Dia terlihat sedang mencoba menjelaskan yang terjadi agar tidak terjadi kesalahpahaman. 

"Oh, enggak mba. Saya moto patung itu, Cuma kebetulan mbanya ada di sana dan gak sengaja ke foto. Saya lupa matiin flash-nya, maaf ya mba kalau mengganggu." 

"Oh gak papa mas, saya gak terganggu kok." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun