Perkembangan kemajuan teknologi sangat berkembang pesat mempengaruhi kehidupan serta perilaku masyarakat. Walaupun begitu manfaat kemajuan teknologi sering di salah gunakan oleh orang-orang untuk hal-hal negatif seperti bullying. Saat ini peristiwa bullying semakin merambah hingga ke media sosial atau yang disebut sebagai cyber bullying. Cyber bullying adalah bentuk perundungan yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) melalui pesan teks, pesan suara, ataupun gambar. Peristiwa ini banyak terjadi di sekitar kita termasuk lingkungan sekolah hingga perguruan tinggi. Bullying biasanya ditujukan untuk individu yang dinilai lebih lemah atau berbeda diantara individu lainnya.
Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa  Unniversitas Negeri Malang  telah melakukan kegiatan yang berlokasi di cafe koat untuk bersosialisasi mengenai peristiwa cyber bulying tersebut dengan menggunakan media poster. Sosialisasi di cafe ini dilakukan karena cafe merupakan tempat yang populer untuk bersosialisasi, terutama di kalangan anak muda serta sosialisasi ditempat percafean lebih efektif dari pada hanya menyebarkan pada media sosial saja. Bukan hanya bersosialisasi kita juga melakukan perbincangan dan Tanya jawab seputar bullying dan memberikan gift/ reward kepada pengunjung cafe.
Kami melakukan sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahaya dan dampak negatif dari perilaku cyberbullying, serta pentingnya mencegah dan mengatasi kasus-kasus cyberbullying. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, khususnya remaja, tentang cara-cara untuk mencegah dan mengatasi cyberbullying. Selain itu, sosialisasi juga dapat membantu dalam mempromosikan sikap-sikap positif dan perilaku yang menghormati hak-hak dan martabat manusia, serta membangun lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Pada perkembangan kemajuan teknologi, Media sosial adalah alat komunikasi yang memberikan dampak cukup besar dalam perilaku cyberbullying di kalangan remaja hingga  dewasa. Perempuan dan laki-laki di usia remaja hingga dewasa memiliki peluang untuk menjadi korban ataupun pelaku dari perilaku cyberbullying. Pentingnya peran orang tua dan orang terdekat untuk memberikan arahan dalam penggunaan media sosial yang baik. Para orang tua dan individu itu sendiri diharapkan sadar akan dampak dari penggunaan media sosial yang tidak sewajarnya atau bermasalah. Karena setiap ketikan, postingan, dan hal lainnya yang dilontarkan di internet atau media sosial akan meninggalkan 'bukti digital' (rekam jejak) . Perlunya membatasi diri dalam bermedia sosial, pintar memilah dan memilih informasi yang beredar, serta edukasi tentang etika dalam bersosial media perlu ditingkatkan agar fenomena Cyberbullying bisa segera teratasi, semua orang juga harus tahu bahwa segala tindak tanduk kegiatan kita dalam bermedia sosial bisa terekam dalam dunia digital dan sulit untuk dihilangkan.
Berdasarkan pandangan dari perspektif sistem cyberbullying, remaja, media sosial sebagai sesuatu keterkaitan yang kompleks. Usia remaja yang rentan masih membutuhkan kontrol dari orang tua, dan lingkungan di sekitarnya. Karena lingkungan di sekitarnya turut serta membentuk dirinya dalam keterlibatan cyberbullying. Untuk menanggapi hal ini diperlukan untuk mengambil tindakan korektif seperti komunikasi orang tua -- anak, lingkungan sekitar yang mendukung untuk mencegah cyberbyllying. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan keadaan remaja yang seharusnya, dan tidak mengacaukan pertumbuhan dan perkembangan individu tersebut.
