Mohon tunggu...
Jingga Christia
Jingga Christia Mohon Tunggu... lainnya -

Menikmati proses menjadi muda, mandiri, dan bahagia. Cinta Jogja dan seisinya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nurdin dan Seberkas Cahaya untuk Bantaeng

25 Februari 2014   16:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1393296009760926762

Bagi masyarakat awam, Nurdin Abdullah mungkin belum sepopuler Jokowi-Ahok. Tanyakan kepada anak-anak SD atau tukang ojek maka mereka pasti familiar pasangan gubernur dan wakil gubernur Jakarta tersebut. Nama Nurdin Abdullah makin dikenal publik setelah ia disejajarkan dengan Ridwan Kamil, Sri Mulyani, dan Jusuf Kalla dalam daftar capres alternatif versi Komunike Bangsa Peduli Indonesia (KBPI). Nurdin yang kini menjabat sebagai Bupati Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan telah berhasil menjadikan wilayah ini sebagai salah satu daerah dengan percepatan pembangunan terbaik di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Nurdin, kabupaten ini untuk pertama kalinya memperoleh penghargaan Adipura sebagai kota kecil dengan kualitas kebersihan dan tata kota yang baik. Di kemudian hari, Adipura berhasil dipertahankan selama empat kali berturut-turut.

[caption id="attachment_313865" align="aligncenter" width="300" caption="Foto: staging.fajar.co.id"][/caption]

Bantaeng patut bangga memiliki pemimpin seperti Nurdin Abdullah. Berkat lobi yang dilakukannya, pria 50 tahun ini sukses mengajak para investor asing, terutamaJepang, untuk mengucurkan dananya ke Bantaeng. Prestasi ini tidak lepas dari track record Nurdin yang merupakan presiden direktur empat perusahaan Jepang, yaitu PT Maruki Internasional Indonesia, Hakata Marine Indonesia, Hakata Marine Hatchery, dan Kyushu Medical Co. Ltd. Lewat perjalanan karir yang mengesankan, Nurdin telah membina hubungan baik dengan Jepang jauh sebelum ia menduduki posisi bupati. Mengalirnya para investor salah satunya dikarenakan reformasi birokrasi yang dijalankan di kabupaten ini. Pemda Bantaeng memberlakukan layanan one day service yang memungkinkan proses perizinan selesai dalam sehari dan dijamin tanpa pungutan. Bahkan, calon investor disambut sejak menginjakkan kakinya di bandara.

Hal ini tentu saja bukan pencapaian yang mudah mengingat bahwa Bantaeng pernah ditetapkan pemerintah sebagai kabupaten tertinggal. Sektor kesehatan menjadi salah satu fokus pembangunan di Bantaeng. Brigade Siaga Bencana (BSB)merupakan kebijakan unggulan pada pemerintahan Nurdin Abdullah. Cukup menghubungi call center 113, maka para dokter dan perawat yang bertugas 24 jam di BSB siap menjemput dan melayani pasien bahkan hingga ke pelosok desa. Selain tenaga medis yang handal, BSBjuga dilengkapi delapan unit mobil ambulan berfasilitas emergency.

Perlahan namun pasti Bantaeng berbenah diri dari kabupaten tertinggal menjadi daerah yang lebih berkembang. Potensi alam di wilayah pesisir digarap secara serius sehingga kini Pantai Marina dan Seruni menjadi salah satu tujuan wisata alternatif di Bantaeng. Di sektor pertanian,Nurdin gencar meningkatkan produksi dan perbaikan pendapatan petani-nelayan. Berbekal ilmu pertanian dari Universitas Kyushu sekaligus guru besar Universitas Hasanudin, Nurdin menerapkan konsep Agri-Marine Economy. Ia bahkan sempat digadang Marzuki Ali sebagai calon Menteri Pertanian yang mumpuni. Kapasitasnya sebagai problem solver telah teruji melalui kinerjanya sebagai bupati. Kolam Bantaeng sudah terlalu sempit untuk ikan yang semakin membesar bernama Nurdin Abdullah. Ia layak untuk pindah ke kolam yang lebih besar.

Dengan sederet terobosan yang dilakukan, maka tak heran jika Nurdin kembali terpilih memimpin Bantaeng untuk kedua kalinya. Bahkan pada pemilihan periode kedua, Nurdin meraup suara lebih dari 80% tanpa gembar-gembor kampanye. Bandingkan dengan figur-figur yang saat ini sibuk mengiklankan diri sebagai pemimpin terbaik sementara di belakangnya masih menunggu catatan dosa masa lalu yang belum ditebus. Terpilihnya Nurdin adalah potret nyata pemimpin yang dicintai rakyatnya. Kehadiran pemimpin idealis sekelas Nurdin, Risma, atau Ridwan Kamil menunjukkan bahwa negeri ini punya banyak simpanan orang-orang yang bersih dan berdedikasi. Kita masih punya kans besar untuk maju sepanjang anak-anak bangsanya bersedia berbakti memperbaiki negara bernama Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun