Penyandang disabilitas juga membutuhkan akses ke berita , tapi banyak media online belum aksesibel terutama bagi disabilitas netra, tuli, dan motorik. Selama ini disabilitas netra membaca berita online menggunakan alat bantu screen reader atau pembac a layar. Meski ada alat bantu seperti screen reader atau pembaca layar, banyak web didesain dengan tidak mempertimbangkan prinsip aksesibilitas.
beberapa masalah yang sering di hadapi disabilitas netra ketika membaca berita adalah :
- Tidak ada fitur "skip to content", sehingga disabilitas netra harus membaca satu per satu elemen sebelum sampai ke berita
- Iklan yang berada di tengah tulisan , ini menghambat, juga mengecoh karena terbaca seolah bagian dari berita
- Navigasi situs yang membingungkan , contohnya tidak memakai heading yang tepat
- Tidak ada keterangan teks pada gambar, sehingga tidak terbaca oleh screen reader atau pembaca layar
- Berita yang di potong menjadi beberapa halaman
untuk membangun layanan digital yang aksesibel kita perlu kenali 4 prinsip:
- Perceivable
Informasi di dalam web harus dapat di tampilkan dengan cara yang dapat mereka rasakan
- Operable
User interface dan navigasi pafa web harus dapat di operasikan oleh mereka
- Understandable
Informasi dan pengoperasian antarmuka mudah di mengerti bagi mereka
- Robust
Konten dapat diinterpretasikan dengan berbagai perangkat lunak termasuk teknologi bantuan khusus untuk disabilitas
Dengan adanya 4 prinsip layanan digital yang aksesibel diatas dapat mendorong developer-developer untuk membuat layanan-layanan yang aksesibel untuk disabilitas, dan dimasa depan  semua bisa berbagi layanan digital bersama.
(TI 2019 PALU)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI