Mohon tunggu...
Jinan Naurah
Jinan Naurah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

mahasiswi teknik informatika, angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tren Terbaru dalam E-Business: AR dan VR di Dunia E-Commerce

9 Oktober 2023   10:50 Diperbarui: 9 Oktober 2023   11:38 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Di era digital yang terus berkembang, E-Bisnis, atau bisnis online, telah menjadi salah satu sektor yang paling dinamis dan kompetitif. Kemajuan terus menerus dalam teknologi dan perubahan perilaku konsumen memaksa perusahaan e-commerce untuk terus terlibat dalam langkah-langkah inovatif dan menemukan metode untuk meningkatkan kepuasan pelanggan mereka. 

Kemunculan AR dan VR telah menyebabkan transformasi signifikan dalam e-commerce, mengubah strukturnya. Kedua teknologi ini menawarkan interaktivitas dan imersi yang lebih tinggi dalam berbelanja, yang mengakibatkan lebih banyak perusahaan e-commerce menggunakannya untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan tingkat konversi. Artikel ini akan membahas tren terbaru dalam e-bisnis, khususnya penggunaan AR dan VR dalam dunia e-commerce.

1. Realitas Tertambah (AR) dalam E-Commerce

AR adalah teknologi yang memungkinkan pengguna melihat dunia nyata yang diperkaya dengan elemen-elemen digital. Dalam konteks e-commerce, AR memungkinkan konsumen untuk "mencoba" produk secara virtual sebelum melakukan pembelian. Beberapa contoh penggunaan AR dalam e-commerce termasuk:

  • Coba Produk Virtual: Beberapa perusahaan e-commerce telah mengintegrasikan AR ke dalam platform mereka, memungkinkan konsumen untuk melihat bagaimana produk akan terlihat atau cocok dengan lingkungan mereka sebelum melakukan pembelian. Misalnya, aplikasi AR memungkinkan pengguna untuk menempatkan furnitur virtual di ruangan mereka dan memvisualisasikan bagaimana furnitur tersebut akan terlihat.
  • Fitur "Coba Sebelum Membeli": Beberapa merek fashion telah mengadopsi AR untuk memungkinkan konsumen "mencoba" pakaian secara virtual sebelum melakukan pembelian. Hal ini membantu mengurangi risiko pembelian online yang salah ukuran atau tidak sesuai dengan preferensi.
  • Panduan Pengguna: AR juga dapat digunakan sebagai panduan pengguna untuk produk-produk yang kompleks. Misalnya, dalam pembelian perangkat elektronik rumah tangga, konsumen dapat menggunakan AR untuk instruksi visual tentang cara mengatur dan menggunakan produk.

2. Realitas Virtual (VR) dalam E-Commerce

VR adalah teknologi yang menciptakan lingkungan digital yang sepenuhnya immersif. Dalam e-commerce, VR memberikan pengalaman berbelanja yang sangat realistis dan interaktif. Berikut beberapa cara VR digunakan dalam e-commerce:

  • Toko Virtual: Perusahaan e-commerce menawarkan toko virtual bagi konsumen untuk berbelanja dengan cara yang realistis. Hal ini menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan menyenangkan.
  • Uji Produk Virtual: Dalam sektor seperti otomotif, VR memungkinkan konsumen untuk menguji produk secara virtual sebelum mereka memutuskan untuk membelinya. Konsumen dapat "mengemudikan" mobil atau mengunjungi dealer virtual sebelum membuat keputusan.
  • Eksplorasi Destinasi Wisata: Dalam industri perjalanan, VR memungkinkan calon pelanggan untuk menjelajahi destinasi wisata secara virtual sebelum mereka memutuskan untuk memesan perjalanan. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman yang dapat mereka harapkan.

3. Manfaat AR dan VR dalam E-Commerce

Penggunaan AR dan VR dalam e-commerce membawa beberapa manfaat bagi perusahaan dan konsumen:

  • Peningkatan Kepuasan: AR dan VR meningkatkan pengalaman berbelanja dengan memberikan tingkat interaktivitas dan imersi yang tinggi. Hal ini membuat konsumen lebih puas dengan pembelian mereka.
  • Konsumen dapat mengurangi risiko dengan menggunakan AR dan VR untuk menghindari pembelian produk yang kurang baik. Hal ini mengurangi tingkat pengembalian produk dan membangun kepercayaan dengan pelanggan.
  • Peningkatan Keterlibatan: Teknologi ini juga dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan, misalnya melalui komunikasi di dunia virtual atau partisipasi dalam kontes dan permainan berbasis AR atau VR.
  • Peluang Pemasaran Baru: AR dan VR juga membuka peluang pemasaran baru. Perusahaan dapat menggunakan teknologi ini untuk membuat kampanye pemasaran yang lebih menarik dan kreatif.

4. Tantangan dan Hambatan

Meskipun AR dan VR menawarkan banyak potensi dalam e-commerce, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Biaya Implementasi: Pengembangan aplikasi AR dan VR berkualitas tinggi memerlukan investasi yang signifikan.
  • Ketersediaan Perangkat: Pengguna perlu memiliki perangkat yang kompatibel untuk mengakses pengalaman AR dan VR. Hal ini mungkin menjadi kendala bagi beberapa konsumen.
  • Keamanan dan Privasi: Penggunaan teknologi ini juga menimbulkan masalah privasi, terutama saat melibatkan penggunaan kamera dan sensor. Perlindungan data dan privasi konsumen harus menjadi prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun