Mohon tunggu...
Fajrin Mochammad
Fajrin Mochammad Mohon Tunggu... -

semoga dapat bermanfaat untuk kawan semua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wajah Intelektual Islam

8 Juni 2015   16:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:10 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 


 

 

Wajah Intektual Islam

(Resensi Buku Rasulullah dan Science Karya Syekh Yusuf Qardhawi)

 

Judul                     : Rasulullah dan Sceince

Judul Asli            : Ar Rasul Wal Ilm

Penulis                 : Syekh Yusuf Qardhawi

Penerbit              : Firdauss Pressindo

Tebal buku         : 280 halaman

Cover Buku        : Hard Cover

Dimensi buku   : 15 cm x 21 cm x 2 cm

ISBN                      : 978 – 602 – 9252 – 41 - 5

 

 

Buku “Rasulullah & Science” karya Syekh Yusuf Qardhawi menghadirkan kembali islam dengan wajah intelektual. Sebuah wajah islam yang jarang sekali kita lihat akhir-akhir ini. Belakangan, kita justru dijejali islam yang bercitarasa kasar, perilaku saling mengkafirkan bahkan pada sesama muslim sendiri, kerap kita temui dalam kehidupan sehari – hari. Padahal dalam sejarah peradaban Islam kita dapat melihat bahwa keberhasilan penyebaran Islam di berbagi pelosok dunia justru disebabkan oleh ajaran islam yang penuh  dengan kasih sayang. Islam merupakan ajaran yang kehadirannya menjadi rahmat bagi seluruh semesta alam.

 

Wajah intelektual islam sejatinya bukan merupakan sisi baru dalam perkembangan peradaban Dunia. Pada abad pertengahan sangat lazim kita temui pemuka agama yang tidak hanya ahli dalam bidang keagamaan tetapi juga dalam bidang Science atau ilmu pengetahuan. Sebagai contoh Ibnu Sina, seorang pemuka agama yang juga sangat ahli dalam bidang filsafasat dan kedokteran, bahkan kemudian dianggap sebagai bapak kedokteran modern. Lalu ada Al Khawarizmi, seorang muslim kelahiran baghdad yang merupakan ahli matematika, astronomi, astrologi, dan gerografi, bahkan diakui dunia sebagai seorang penemu angka 0 (nol). Selain dari Ibu sina dan Al Khawarizmi masih banyak tokoh lainnya seperti Ar Razi, Jabir bin Hayyan, Tsabit bin Qurrah, Ibnu Rusyd, Ibnu Batutah, Al Batani, Al Farabi, dan lain sebagainya.

 

Berlimpahnya tokoh muslim yang ahli dibidang agama sekaligus ahli dibidang Science atau ilmu pengetahuan, merupakan sebuah pertanda bahwa islam tidak pernah membelenggu ilmu pengetahuan. Alih – alih membelenggu, seorang muslim justru didorong untuk tidak hanya selalu berdzikir tetapi juga senantiasa berfikir. Rasulullah dalam salah satu haditsnya, justru mewajibkan seluruh muslim untuk menuntut ilmu, tanpa membedakan “siapa dia ?” dan “apa latar belakangnya ?”, baik pria ataupun wanita, kaya ataupun miskin, bangsawan ataupun rakyat jelata, semuanya wajib menuntut ilmu. Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah bersabda, :”Menuntut Ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam” (HR. Ibnu majah).

 

Semangat menuntut ilmu dan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan seorang muslim inilah yang kemudian amat terasa dikala kita membaca buku “Rasulullah dan Science” karya Syekh Yusuf Qardhawi. “keutamaan ilmu atas ibadah adalah bahwa ibadah manfaatnya terbatas hanya pada orang yang melaksanakannya,........ Lain halnya dengan ilmu, manfaat ilmu sangat luas, tidak terbatas pada orang yang memilikinya saja, setiap orang yang mendengarkan atau membacanya akan ikut merasakan manfaatnya walaupun mereka terpisah oleh gunung, lembah, laut, dan samudra.” (Rasulullah dan Science – Halaman 45 – 46)

 

Syekh Yusuf Qardhawi memisahkan penjabaran mengenai ilmu pengetahuan kedalam tiga kelompok besar, yaitu Keutamaan Ilmu, belajar, dan Pengajaran. Pada kelompok pertama, yaitu keutamaan ilmu, beliau menjabarkan dengan sangat runtut. “Bagaimana ilmu seharusnya diperlakukan ?” jika kita merujuk kepada prilaku Rasulullah (As Sunnah). Seorang Ilmuwan atau ahlil ilmi merupakan seseorang yang sangat ditinggikan oleh Allah dan Rasul-Nya.   Amal (tindak tanduk seseorang-pen) seseorang tidak akan sempurna apabila tidak dilandasi oleh ilmu. Karena amal yang tidak dilandasi oleh ilmu sangat erat dengat kesesatan. Penjabaran akan pentingnya ilmu yang terdapat dalam bagian ketiga, yaitu “Kedudukan Ilmu dan Ulama”, seakan menjadi jembatan bagi pembaca untuk masuk kebagian yang kedua yaitu Belajar, yang terdapat pada Bagian Empat “Belajar dan Etikanya”.

 

Belajar atau menuntut ilmu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai sebuah konsekuensi logis ketika seseorang merasakan hakekat keutamaan ilmu. Sebagai seorang manusia, kita perlu menyadari bahwa kehadiran ilmu memerlukan usaha atau ikhtiar untuk mendapatkannya. Apabila ilmu diibaratkan sebagai cahaya matahari yang bersinar cerah menyinari seluruh bumi, maka sebagai seorang penuntut ilmu, kita patut untuk keluar dari gua kebodohan agar dapat merasakan hangatnya cahaya matahari ilmu. Tetapi, meskipun buku “Rasulullah dan Science” ini memberikan penekanan yang teramat sangat akan pentingnya menuntut ilmu, Syekh Yusuf Qardhawi sebagai seorang penulis, tidak menjadikan proses menuntut ilmu sebagai sebuah kegiatan yang harus dipaksakan. Beliau tidak menyamarakatakan kebutuhan tiap orang akan keilmuan atau mewajibkan setiap orang untuk mempelajari seluruh ilmu yang ada. Setiap manusia memiliki kebutuhan dan kewajiban yang berbeda – beda, maka dari itu, ilmu yang dibutuhkannya pun berbeda – beda. “Para salaf menasiahati pedagang yang masuk pasar agar memahami hukum jual beli dan etika pergaulan, hal itu dimaksudkan agar dapat meluruskan dan menunjukan. Mereka juga menasehati orang yang memegang kekuasaan dan tampuk kepemimpinan agar membekali dirinya dengan ilmu yang sesuai dengan kedudukannya yang dapat menerangi jalannya pelaksanaan tugas.” (Rasulullah dan Science – Halaman 35)

 

Setelah seorang memiliki ilmu, bukan berarti segalanya telah selesai. Seseorang yang paham atas suatu ilmu, juga didorong untuk menyebarkan ilmu dan menjadikannya bermanfaat. Sudah menjadi tabiat dari ilmu, semakin banyak ilmu dibagi, maka justru akan semakin bertambah pemahaman yang didapat oleh  si pembagi ilmu. Boleh jadi, disinilah salah satu dari sekian banyak keindahan yang di dalam Islam. Seorang muslim, senantiasa didorong untuk mencari ilmu yang baik, dengan cara yang baik, serta menyebarkannya pula dengan tata cara terbaik. Syekh Yusuf Qardhawi dalam buku ini mengutip sebuah hadits yang begitu indah prihal betapa Allah memuji manusia yang mengajarkan kebaikan pada sesamanya. “Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penghuni langit dan bumi sampai semut yang ada dalam lubang dan ikan – ikan  (yang ada dalam air) selalu menyampaikan shalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan terhadap manusia” (HR. Tirmidzi dari hadits Abu Umamah, hadits hasan)” (Rasulullah dan Science – Halaman 199)

 

Lahirnya buku “Rasulullah dan Science” dari hasil usaha oleh pikir seorang Syekh Yusuf Qardhawi sesungguhnya bukanlah hal yang aneh. Beliau sendiri merupakan seorang intelektual muslim yang sudah mumpuni. Lahir dan besar di Mesir, Qardhawi muda mengenyam pendidikan yang baik, hingga akhirnya meraih gelar Doktor dari Universitas Al Azhar, salah satu universitas tertua di dunia. Selain berkiprah di tanah kelahirannya, Syekh Yusuf Qardhawi juga merupakan sosok penting dibalik berdirinya Fakultas Syariah di Universitas Qatar, serta Pusat Kajian Sejarah dan Sunnah Nabi di Doha,  Qatar.

 

Bagi masyarakat Indonesia, penerjemahan buku ini, alangkah baiknya bila diikuti juga oleh semangat untuk kembali melahirkan intelektual - intelektual muslim kelas dunia. Manusia muslim seharusnya tidak hanya menjadi penonton dari perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi berkembanganya ilmu pengetahuan. Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai manfaat bagi sesama, karena memang Islam hadir ke dunia, bukan hanya menjadi rahmat bagi satu dua golongan manusia, tetapi Islam hadir ke dunia sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.

 

BELI SATU !!!.... GRATIS SATU !!!....

 

PRE ORDER buku "Rasulullah dan Science" karya Syekh Yusuf Qardhawi

 

periode 29 mei - 19 Juni 2015

 

Rp 90.000,- / eksemplar   (exclusive HARD COVER)

 

ORDER NOW !!!

email  : pesanbuku.firdauss@gmail.co

tlp/sms : 0812-9519-2208

Whatsapp : 0815-8164-416  

 

GRATIS ONGKOS KIRIM keseluruh Indonesia

 

*BERHADIAH buku "Manajemen Waktu Dalam Islam" karya Syekh Yusuf Qardhawi"

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun