Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Moriyasu: Tak Mudah Hadapi 60.000 Penonton Gelora

15 November 2024   03:20 Diperbarui: 15 November 2024   13:44 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Samurai Biru Jepang calon lawan Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno Jumat (15.11.2024) malam mulai 19.00 WIB. (Foto: JFA/Japan Football Association)

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu jauh-jauh hari sudah mengisyaratkan, bahwa bertanding di depan 60.000 pendukung fanatik tim Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno tidaklah mudah. Tetapi publik fanatik sepak bola Jepang tak mau tahu: Skuad Moriyasu harus menang minimal lima gol...

"Moriyasu Jepang adalah tim terbaik di Asia, harus mengalahkan Indonesia dengan minimal lima gol..," komentar seorang penggemar sepak bola yang memakai nama akun Fighto!

Komentar Fighto! dimuat di surat kabar terbitan Jepang, Japan Today, hari Rabu (13.11.2024). Juga komentar-komentar lain, yang umumnya meyakini benar tim Samurai Biru akan menang telak lawan tuan rumah Indonesia, di matchday kelima Grup C Penyisihan Asia untuk Piala Dunia 2026, Jumat (15.11.2024) malam mulai 19.00 WIB.

Angka-angka kemenangan yang disebut para pendukung fanatik sepak bola Jepang (Nekky-tekina Nihon sakkapota) sungguh berani. Minimum tiga gol ke gawang Indonesia!

"Jepang harus lolos. Atau kami tidak akan menayangkan kompetisi tersebut (Piala Dunia 2026 Amerika. Red) di TV di sini...," kata pendukung lain, dengan akun Eat the Left di Japan Today...

Sepotong Komentar para Tifosi Sepak Bola Jepang di Japan Today (13.11.2024) lalu. (Foto Japan Today)
Sepotong Komentar para Tifosi Sepak Bola Jepang di Japan Today (13.11.2024) lalu. (Foto Japan Today)
Kurang asem bener! para tifosi itu. Belum tahu dia, timnas Indonesia asuhan pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-Yong  diam-diam kini sudah mulai terjal menanjak, meski masih di seputaran peringkat FIFA 130 dunia.

Memang jauh sih, dari Jepang yang per Oktober 2024 ada di 16 dunia. Tetapi secara kualitas, dengan banyaknya bergabung pemain-pemain eks Eropa di timnas, Indonesia kini mulai disegani.

Selain peringkat timnas Garuda nyaris sepersepuluh Jepang, juga lantaran timnas Indonesia (130) adalah tim berperingkat FIFA terendah di antara enam timnas di Grup C penyisihan Asia, dibawah Jepang (16), Australia (25), Arab Saudi (56), Bahrain (78) dan China Tiongkok (93).

Dan sampai empat pertandingan berlalu Jepang belum terkalahkan, baru satu kali ditahan seri Australia. Jepang di urutan teratas dengan total 10 poin hasil dari 3 kali menang, 1 kali seri. Menang lawan China 7-0, lawan Bahrain 5-0, lawan Arab Saudi 2-0, dan hanya satu kali seri 1-1 dengan Australia. Itupun satu-satunya kebobolan Jepang, adalah gol bunuh diri pemain belakang Shogo Taniguchi.

Sementara Indonesia, yang di klasemen sementara berada di peringkat kelima di atas China, baru dapat nilai 3 hasil dari tiga kali seri lawan Arab Saudi 1-1, lawan Australia 0-0, lawan Bahrain 2-2 dan terakhir bulan lalu kalah 1-2 di kandang China.

Setelah lawan Jepang Jumat malam ini, Indonesia masih menyimpan lima pertandingan tersisa: (19 November 2024) Indonesia vs Arab Saudi di Gelora Bung Karno), (20 Maret 2025) Australia vs Indonesia di kandang lawan, (25 Maret 2024) Indonesia vs Bahrain di Gelora Bung Karno, (5 Juni 2026) Indonesia vs China di Gelora Bung Karno, dan (10 Juni 2025) Jepang vs Indonesia di kandang lawan.

Peringkat berikut di klasemen sementara Grup C terpaut lima poin dari Jepang, adalah Australia, Arab Saudi dan Bahrain masing-masing mengantungi lima poin dari 1 menang, dua seri dan 1 kalah, sementara Indonesia di urutan kelima dengan 3 poin dari hasil tiga kali seri dan satu kali kalah, sedangkan China Tiongkok di urutan keenam juga dengan 3 poin dari 1 menang dan tiga kali kalah.

Urutan 1-2 klasemen akhir Grup C akan langsung lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 Amerika. Demikian pula peringkat 1-2 Grup A dan B penyisihan Asia. Sedangkan peringkat 3-4 klasemen akhir Grup A, B, C, akan lolos ke Babak ke 4 Playoff untuk memperebutkan dua tempat tersisa Asia.

Lini tengah menyerang

Cedera beberapa pemain kunci Jepang menjelang lawan Indonesia, memang menjadi hambatan utama pelatih Hajime Moriyasu untuk turun di Gelora Bung Karno Jakarta kali ini. Akan tetapi meski begitu, tim Samurai Biru masih tetap superior menghadapi siapapun lawan di Asia kali ini.

Lini pertahanan Jepang sedikit bermasalah. Andalan pemain full back dari Arsenal, Takehiro Tomiyasu (26) tidak bisa diturunkan kali ini karena cedera.

Demikian pula left back (bek kiri) Bayern Munich, Hiroki Ito (25), yang patah tulang metatarsal. Juga striker top scorer penyisihan Asia kali ini, Ayase Ueda (26) dari Feyenoord Rotterdam karena cedera hamstring dan harus istirahat sepanjang sisa pertandingan Jepang tahun 2024 kali ini.

Namun toh Jepang masih merupakan tim super star Asia. Dan digambarkan oleh pengamat sepak bola Asia sebagai "tim yang paling diberkati lini tengah penyerangnya...," 

Saat ini, mereka memiliki Takefusa Kubo, kapten tim Real Sociedad Spanyol yang dijuluki pers Jepang sebagai "Messi nya Asia". Juga Ritsu Doan, dari SC Freiburg, Takumi Minamino pemain sayap dari AS Monaco, penyerang tengah Daichi Kamada dari Liga Primer Inggris Crystal Palace, serta Keito Nakamura sayap kiri dari Stade de Reims Perancis.

Pokoknya mau dari lini tengah manapun, kiri maupun kanan semuanya penyerang andal. Bahkan Hajime Moriyasu juga khusus memanggil striker produktif Glasgow Celtic, Kyogo Furuhashi "untuk mencetak gol cepat ke gawang Indonesia" kata sang pelatih.

Kaena bermasalah di sisi lini pertahanannya, maka pelatih Hajime Moriyasu pun memanggil pemain senior Jepang, Yuto Nagatomo (38) dari FC Tokyo untuk mengisi celah agar pertahanan solid. Nagatomo pernah tujuh tahun menjadi bek klub Seri A Italia, Inter Milan.

Meski demikian, Hajime Moriyasu tidak memandang rendah timnas Garuda. Bahkan menurut Moriyasu, "Indonesia akan bersama kami lolos ke Piala Dunia," katanya beberapa saat lalu.

Dalam catatan yang dimuat Japan Football Association (JFA), dituliskan "Indonesia berada di peringkat 130 FIFA, terendah di antara enam tim Grup C Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026.

Tetapi merupakan tim yang mengalami percepatan pertumbuhan karena sejumlah pemain keturunan Indonesia yang lahir dan besar di bekas kekuasaan kolonial, Belanda,  namun sudah memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Sembilan dari sebelas line up pada tim starter berasal dari Belanda," tulis 'PSSI'nya Jepang itu.

"Mereka (Indonesia) membuka kampanye di babak ketiga, dengan menahan imbang dua tim kuat AFC yang pernah lolos ke putaran final Piala Dunia, 1-1 lawan Arab Saudi di kandang lawan, 0-0 lawan Australia di kandang lawan," tulisnya.

Sayang memang, timnas Indonesia kali ini tidak diperkuat pemain 'termahal'nya Mees Hilgers dari FC Twente yang cedera ketika bertanding di kompetisi divisi utama Belanda. Centre back Twente, Hilgers, menurut Transfermarkt ia memiliki nilai transfer tertinggi di antara pemain-pemain timnas Garuda, dengan nilai pasaran Rp 173,82 milyar.

Tetapi setidaknya Mees Hilgers "ada penggantinya", Kevin Diks dari FC Copenhagen juga memiliki nilai transfer tinggi Rp 69, 53 milyar. Masih di atas nilai pasaran transfer kiper andalan Indonesia, Maarten Paes yang Rp 26,07 milyar!

Indonesia juga masih memiliki centre back dari Seri A Italia, Jay Idzes yang menurut Transfermarkt memiliki pasaran transfer saat ini Rp 43,45 milyar. Jay selain kini menjadi kapten timnas, ia adalah juga andalan lini pertahanan Indonesia di samping bek kiri, Calvin Verdonk dan Shayne Pattynama.

Lini tengah Garuda juga masih memiliki pemain serba bisa, Thom Haye dari Amere City yang kini juga memiliki pasaran tinggi di dunia dengan nilai sekitar Rp 52,14 milyar! Selain bisa menjadi gelandang penyerang, pencetak gol, Thom Haye juga bisa menjadi playmaker, serta pemain pertahanan.

Timnas Indonesia juga memiliki sederetan bek kiri yang tangguh, Nathan Tjoe-A-On yang diawasi tim Jepang karena memiliki tendangan kaki kiri yang andal, baik untuk bola-bola mati sepak pojok dan tendangan bebas. Deretan bek kiri lainnya adalah Pratama Arhan dan Yance Sayuri. Indonesia juga bisa mengandalkan bek tengah, Muhammad Ferrari.

Tetapi pemain yang diawasi Jepang, selain penyerang tengah Rafael Struick dari Brisbane Roar, serta pemain sayap Marselino Ferdinan dari  Oxford United. Paling dicermati Jepang adalah gelandang penyerang dan pemain sayap Ragnar Oratmangoen, pencetak gol di gawang Arab Saudi bulan lalu.

Hingga kini, pemain asal FC Dender Belgia ini sudah mencetak dua gol di Penyisihan Piala Dunia 2024 seperti juga Ramadhan Sananta, Dimas Drajad dan Rizky Ridho -- salah satu pemain terbaik belakang Garuda di samping Jay Idzes.

***

Timnas Lengkap Indonesia vs Jepang

INDONESIA

Kiper:

Nadeo Argawinata (Borneo FC)  9 Maret 1997  (27)  1,87 m
Maarten Paes (FC Dallas)  14 Mei 1998  (26)  1,91 m
M. Riyandi (Persis Solo)  3 Januari 2000  (24)   1,86 m

Belakang:

Jay Idzes (Venezia FC)  2 Juni 2000  (24)  1,91 m
Jordi Amat (Johor Darul Ta'zim FC)  21 Maret 1992  (32)  1,85 m
Kevin Diks (FC Copenhagen)  6 Oktober 1996  (28)  1,82 m
Rizky Ridho (Persija Jakarta) 21 November 2001  (22)  1,83 m
Muhammad Ferarri (Persija Jakarta) 21 Juni 2003  (21)  1,81 m
Justin Hubner (Wolves U-21) 14 September 2003  (21)  1,87 m
Calvin Verdonk (NEC Nijmegen)  26 April 1997  (27)  1,74 m
Pratama Arhan (Suwon FC)  21 Desember 2001  (22)  1,72 m
Shayne Pattynama (KAS Eupen)  11 Agustus 1998  (26)  1,85 m
Sandy Walsh (KV Mechelen) 14 Maret 1995  (29)  1,84 m
Yance Sayuri (Malut United)  22 September 1997  (27)  1,69 m
Yakob Sayuri (Malut United)  22 September 1997  (27)  1,71 m

Tengah:

Thom Haye (Almere City)  9 Februari 1995  (29)  1,87 m
Nathan Tjoe-A-On (Swansea City)  22 Desember 2001  (22)  1,82 m
Ivar Jenner (FC Utrecht)  10 Januari 2004  (20)  1,86 m
Ricky Kambuaya (Dewa United)  5 Mei 1996  (28)  1,74 m

Depan:

Ragnar Oratmangoen (FCV Dender)  21 Januari 1998  (26)  1,8 m
Marselino Ferdinan (Oxford United)  9 September 2004  (20)  1,78 m
Witan Sulaeman (Persija Jakarta) 8 Oktober 2001  (23)  1,7 m
Egy Maulana (Dewa United)  7 Juli 2000  (24)  1,7 m
Rafael Struick (Brisbane Roar)  27 Maret 2003  (21)  1,85 m
Hokky Caraka (PS Sleman)  21 Agustus 2004  (20)  1,78 m
Eliano Reijnders (PEC Zwolle)  23 Oktober 2000  (24)  1,68 m
Ramadhan Sananta (Persis Solo)  27 November 2002  (21)  1,82 m


JEPANG

KIPER:
Keisuke Osako (Sanfrecce Hiroshima)  28 Juli 1999 (25)  1,86 m
Kosei Tani (Machida Zelvia)  22 November 2000 (23)  1,9 m
Zion Suzuki (Parma)  21 Agustus 2022 (22)  1,9 m

BELAKANG:
Yuto Nagatomo (FC Tokyo)  12 September 1986 (38)  1,7 m
Shogo Taniguchi (Sint Truiden)  15 Juli 1991 (33)  1,83 m
Ko Itakura (Borussia Monchengladbach)  27 Januari 1997  (27)  1,88 m
Koki Machida (Union SG)  25 Agustus 1997 (27)  1,9 m
Daiki Hashioka (Luton)   17 Mei 1999  (25)  1,84 m
Ayumu Seko (Grasshoppers)  7 Juni 2000  (24)  1,85 m
Yukinari Sugawara (Southampton)   28 Juni 2000  (24)  1,79 m
Kota Takai (Kawasaki Front)  4 September 2004  (20)  1,92 m

TENGAH:
Wataru Endo (Liverpool)  9 Februari 1993  (31)  1,78 m
Hidemasa Morita (Sporting Lisbon)  10 Mei 1995  (29)  1,77 m
Daichi Kamada (Crystal Palace)  5 Agustus 1996  (28)  1,84 m
Reo Hatate (Celtic)  21 November 1997  (26)   1,73 m
Ao Tanaka (Leeds)   10 September 1998  (26)  1,8 m
Joel Chima Fujita (Sint Truiden)   16 Februari 2002  (22)  1,75 m

DEPAN:
Junya Ito (Stade Reims)  9 Maret 1993  (31)  1,76 m
Takumi Minamino (AS Monaco)  16 Januari 1995  (29)  1,72 m
Kyogo Furuhashi (Celtic)  20 Januari 1995  (29)   1,7 m
Yuki Ohashi (Blackburn Rovers)  27 Juli 1996  (28)  1,81 m
Kaoru Mitoma (Brighton)  20 Mei 1997  (27)  1,78 m
Koki Ogawa (NEC Nijmegen)  8 Agustus 1997  (27)  1,86 m
Daizen Maeda (Celtic)  20 Oktober 1997  (27)   1,73 m
Ritsu Doan (SC Freiburg)  16 Juni 1998  (26)  1,72 m
Keito Nakamura (Stade Reims)  28 Juni 2000  (24)  1,8 m
Takefusa Kubo (Real Sociedad)   4 Juni 2001  (23)  1,73 m

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun