Strategi "Long Ball"
Pelatih China Branko Ivankovic asal Kroasia itu menerapkan strategi direct football atau long ball menghadapi permainan solid 'tiki-taka' gaya Eropa yang diterapkan Shin Tae-Yong. Sementara China secara konsisten terus menerapkan umpan-umpan jauh ke depan, langsung menuju pertahanan Indonesia.
Dan memang, seringkali pemain-pemain depan China yang cekatan, sering memanfaatkan kecepatan mereka menyusup ke benteng pertahanan timnas Garuda. Bahkan beberapa kali terlihat pemain belakang Indonesia sempat dilewati.
Sebenarnya justru tim tamu, Indonesia yang lebih dulu mengancam lewat bola mati di menit ke-7 ketika umpan silang Nathan Tjoe-A-On menusuk ke dalam kotak penalti dan disambut pemain belakang Indonesia yang overlap ke depan, Jay Idzes. Sayangnya sundulan Jay masih bisa ditepis kiper China, Wang Dalei.
China terus meredam tekanan bertubi-tubi Indonesia, yang lebih banyak menguasai bola dengan gelandang penyerang asal FCV Dender sempat melepaskan tembakan jarak jauh tepat ke sasaran. Belum membuahkan hasil.
Di sisi lain, penyerang yang pernah main di FC Feirense Portugal Wei Shihao sempat mengancam melalui bola matinya lewat sepak pojok. Kiper Maarten Paes sempat keluar dari posisinya. Hanya saja, tendangan pemain Shina membentur tiang samping.
China mulai lebih banyak menguasai bola pada menit 21, dan bahkan membuka skor ke gawang Maarten Paes pada menit 21 melalui situasi bola mati. Jiang Shenglong centre back asal klub Shanghai Shenhua FC memotong bola dan mengoper ke Behram Abduweli -- striker etnis Uyghur -- dan melakukan tendangan voli dari jarak dekat, 1-0.
Indonesia mencoba menyamakan kedudukan melalui Ivar Jenner yang mencoba melakukan tendangan jarak jauh pada menit ke-35, namun mampu diselamatkan oleh kiper Wang Dalei.
China unggul 2-0 sampai turun minum, melalui gol Zhang Yuning di menit 44, memanfaatkan umpan terobosan dari Zhunji. Meski terus ditekan oleh tim asuhan Shin Tae-Yong, namun pemain-pemain asuhan Branko Ivankovic ini konsisten terus menerapkan strategi long ball. Dan ternyata efektif, terutama saat China melakukan serangan balik.
Shin Tae-Yong menurunkan tim starter yang berbeda dengan ketika menghadapi Bahrain. Jika di Bahrain Shin Tae-Yong mencoba striker Persebaya Malik Risaldi (26) untuk barisan penyerang, maka kali ini melawan China Shin Tae-Yong justru memasang Shayne Pattynama di ujung tombak, dengan tiga pemain penyerang Rafael Struick di sayap kiri, Ivar Jenner serta Nathan-Tjoe-A-On di sayap kanan.Â