Lima hari setelah menderita kekalahan di kandang sendiri di Gold Coast, tim negeri Kanguru The Socceroos kembali dibikin frustrasi saat bertandang di Gelora Bung Karno Selasa (10.09.2024) malam.
Mendominasi hampir sepanjang pertandingan, itu rupanya tak cukup bagi Australia untuk membobol gawang timnas Indonesia yang dijaga Maarten Paes. Setidaknya enam kali kiper asal Dallas FC -- anggota terbaru tim Garuda -- melakukan aksi penyelamatan gawang yang spektakuler. Tak kurang dari Harry Souttar, pemain Sheffield United yang bertinggi tubuh 2 meter, memaksa Maarten Paes melakukan penyelamatan dengan sundulannya.
Tak lama kemudian saat pasukan Graham Arnold itu menambah tekanan yang bertubi-tubi ke gawang Paes, tendangan pemain sayap Bayern Muenchen kelahiran Tanzania Nestory Irankunda (18) pun memantul di tiang jauh. Dan entah bagaimana pantulan bola itu memantul lagi kena punggung Paes. Dan toh bola lolos melintas di depan gawang, lalu berlalu ke samping kanan gawang Indonesia tanpa ada yang memanfaatkannya.
Semenit kemudian pemain paling senior The Socceroos, Craig Goodwin (32) melepaskan tendangan jarak dekat di area gawang ke arah Paes. Dan toh bola berhasil dimentahkan oleh kiper asal Dallas FC -- Maarten Paes itu. Aksi Paes ini tak kalah heroik seperti yang ia lakukan ketika Indonesia menahan seri 1-1 tuan rumah Arab Saudi lima hari lalu di Jeddah, debut Maarten Paes di timnas.
Menit-menit awal babak pertama di GBK sebenarnya pasukan Shin Tae-Yong itu langsung membuka dengan ritme menyerang, sehingga dalam satu menit pertama sempat memaksa dua kali sepak pojok ke arah gawang Australia, dan satu sepak pojok lagi di menit ketiga.
Peringkat rupanya bukan jaminan. Indonesia yang hanya berperingkat 133 FIFA pun mampu menahan seri Australia yang peringkat FIFA 24 tanpa gol, 0-0. Rasa frustrasi pasukan Graham Arnold itupun bisa dimaklumi lantaran lima hari sebelumnya harus mengakui keunggulan Bahrain, 1-0 melalui gol bunuh diri Harry Souttar hanya semenit sebelum pertandingan berakhir. Australia bahkan main dengan sepuluh pemain kurang dari seperempat jam sebelum pertandingan berakhir. Dapat tambahan injury time tiga menit pun tak cukup waktu untuk menyamakan kedudukan bagi Australia.
Lebih frustrasi lagi, Selasa kemaren Bahrain di laga kedua Ronde Ketiga Grup C Penyisihan Piala Dunia 2026 digunduli tuan rumah Jepang, 5-0. Jalan makin berat tentunya, bagi Australia untuk bisa langsung lolos ke Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika, Kanada, Meksiko. Tetapi tentu masih terbuka untuk bisa lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia untuk merebut posisi 3-4 Grup C.
Dua menit tiga sepak pojok
Disemangati tidak kurang dari 70.000 penonton tuan rumah, Indonesia langsung tancap gas. Menekan di menit-menit awal babak pertama. Sampai-sampai dalam satu menit, Indonesia memaksa sepak pojok dua kali. Dan semenit kemudian, sepak pojok lagi.
Tetapi Australia rupanya memang cepat sekali mempelajari pola serangan Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Nathan Tjoe-A-On dan kawan-kawan. Justru pertahanan Indonesia balik terkepung serangan-serangan bertubi-tubi The Socceroos. Dan di babak kedua pun, Australia yang terus mendominasi permainan, tidak berhasil membobol gawang Maarten Paes. Mendominasi pun rupanya tak cukup.
"Masih delapan pertandingan lagi, urutan kedua (grup) pun poinnya empat," kata Arnold, pelatih Australia, kepada pers, "Belum malapetaka, akan tetapi saya harus banyak berfikir saat pulang ke rumah," katanya. Baru mengumpulkan satu poin, dan kalah satu kali. Cukup berat perjalanan ke depan bagi Australia.