Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bersahajanya Santo Bapa Fransiskus Saat di Jakarta

5 September 2024   08:55 Diperbarui: 5 September 2024   12:10 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikut Audiensi dipanggil Paus Yohannes Paulus II ke Vatican Januari 2001 bersama Menlu Alwi Shihab setelah serangkaian bom Natal 2000 meledak di 23 tempat di Batam, Pekanbaru, Jakarta, Sukabumi, Pangandaran, Bandung, Kudus, Mojokerto, Mataram. (Foto KBRI Vatican)

Bersahaja dan sederhana. Itu merupakan tema utama media di Indonesia saat menyambut kedatangan pemimpin umat Katolik sedunia, Bapa Suci Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Selasa 3 September 2024 siang lalu.

Paus dengan kursi roda, turun dari pesawat dengan lift. Di kaki tangga Paus menerima rangkaian bunga dari dua anak yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia, menambah nuansa akrab dan sederhana dalam suasana penyambutan.

Paus Fransiskus terbang dari Italia ke Indonesia menggunakan pesawat sipil biasa, carteran dari ITA Airways, maskapai penerbangan nasional Italia. Bukan pesawat pribadi Kepresidenan atau Kerajaan seperti layaknya para pemimpin dunia meskipun Bapa Suci Fransiskus adalah juga Kepala Negara Tahta Suci Vatican.

Ketika menuju pusat kota Jakarta dari Bandara Paus Fransiskus juga tidak dibawa dengan mobil mewah Mercy akan tetapi cukup dengan mobil Kijang Innova Zenix.

Paus duduk di depan di samping pengemudi. Dan caranya berinteraksi dengan publik Paus Fransiskus menunjukkan keramahan yang khas. Terus menerus membuka jendela mobilnya, dan melambaikan tangan menjulurkan tangannya ke luar jendela.

Selama kunjungannya di Jakarta, Paus Fransiskus tidak tinggal di hotel berbintang seperti semua pemimpin dan tamu negara saat mengunjungi Jakarta. Akan tetapi cukup menginap di Nunciature Apostolic, yaitu Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia di Jalan Medan Merdeka Timur 18.

Tempat ini memang sering digunakan oleh Paus Yohannes Paulus II sebelum kedatangan Fransiskus atau pejabat tinggi Vatikan lainnya yang singgah di Jakarta saat melakukan kunjungan ke berbagai negara.

Media lokal juga menyoroti tindakan ini sebagai contoh kerendahan hati seorang pemimpin global. Paus juga menerima rangkaian bunga dari dua anak yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia, menambah nuansa akrab dan sederhana dalam suasana penyambutan.

Paus menerima rangkaian bunga dari dua anak yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia, menambah nuansa akrab dan sederhana dalam suasana penyambutan di Soekarno-Hatta Selasa (03.08.2024) lalu. (Foto Sekretariat Kepresidenan/Televisi)
Paus menerima rangkaian bunga dari dua anak yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia, menambah nuansa akrab dan sederhana dalam suasana penyambutan di Soekarno-Hatta Selasa (03.08.2024) lalu. (Foto Sekretariat Kepresidenan/Televisi)

Hanya ada tiga Paus yang pernah mengunjungi Indonesia. Sebelum Paus Fransiskus, Paus Paulus VI berkunjung ke Indonesia pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II tahun 1989.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun