Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ngopi di Kota Tua Banjarmasin

24 Agustus 2024   18:03 Diperbarui: 24 Agustus 2024   18:03 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama aslinya 498 tahun silam adalah Bandarmasih. Tetapi dalam perjalanan zaman, bandar di tepi sungai Martapura ini disebut Banjarmasin. Nama asli Bandarmasih ini sekarang diukir di gapura di kota tua Banjarmasin di seberang bandar Siring tempat pelabuhan kapal motor, kapal klothok.

Gapura itu menuju sebuah jalan kecil yang tertutup malam hari, lantaran sepanjang kota tua itu kini ditumbuhi kedai-kedai kopi. Semakin malam, jalan "Kota Lama" di terusan jalan Hasanuddin di jantung kota Banjarmasin itu makin ramai. Anak-anak muda, lalu-lalang bercengkerama dan sebagian banyak duduk-duduk menikmati cangkir berisi kopi.

"Dulu kota tua ini kota mati, sepi. Sekarang jadi tempat nongkrong anak-anak muda ngopi," tutur Syamsul Alam, seorang videografer muda pengunjung setia Koffie Kota Tua.

"Mas rambut panjang pemilik Koffie Kota Tua itu pelopor kedai kopi di sini. Sebelum ada Koffie Kota Tua, daerah ini sepi, bangunan-bangunan tua banyak yang tidak terpakai," tutur Syamsul, yang asli Wajo tetapi kini warga Banjarmasin.

Ketika masih banyak bangunan terlantar di jalan terusan Hasanuddin ini, si pemilik Koffie Kota Tua masih murah mengontrak lokasi kedai kofinya. Sekitar Rp 4-5 juta pertahun tiga tahun silam. Kini setelah kedai-kedai kopi menjamur, sewa rumah-rumah tua di kota lama Banjarmasin ini meningkat drastis jadi Rp 40-an juta pertahunnya....

Koffie Kota Lama adalah kopi yang paling awal buka di Jalan terusan Hasanuddin Banjarmasin, sebelum musim kedai kopi sekarang ini. (Foto Jimmy S Harianto)
Koffie Kota Lama adalah kopi yang paling awal buka di Jalan terusan Hasanuddin Banjarmasin, sebelum musim kedai kopi sekarang ini. (Foto Jimmy S Harianto)

Entah kenapa, jalan Terusan Hasanuddin di jantung kota Banjarmasin di seberang bandar Siring, pelabuhan prahu klothok menuju Pasar Terapung ini kemudian dinamai menjadi "Jalan Kota Tua". Mungkin lantaran kedai kopi tertua adalah Koffie Kota Tua, pelopor kedai Kopi di jalan terusan Hasanudin.

'Setiap hari raya tertentu, jalan ini ramai dengan pertunjukan seni-seni tradisional sepanjang jalan," ungkap Wahyu Ramadhan, yang asli Banjar. Sehingga pesta seni di Jalan Kota Lama pun penuh dengan penikmat kopi dan penikmat seni.

Nama asli Bandarmasih seperti 498 tahun silam kini dituliskan di gapura Jalan Terusan Hasanuddin di Banjarmasin (Foto Jimmy S Harianto)
Nama asli Bandarmasih seperti 498 tahun silam kini dituliskan di gapura Jalan Terusan Hasanuddin di Banjarmasin (Foto Jimmy S Harianto)

Lokasi Jalan Kota Lama ini tidak jauh dari tempat aksi demo yang mengekor demo-demo di Jawa, seperti di Jakarta di depan Gedung DPR RI serta di berbagai kota Jawa Tengah dan Jawa Timur hari Kamis dan Jumat baru lalu.

Hari Jumat malam (23.08.2024) para pendemo di depan kantor DPRD Kalimantan Selatan nyaris mencapai Jalan Terusan Hasanuddin. Untung, para mahasiswa yang sempat terlibat lempar-lemparan batu, bisa dijinakkan aparat dengan sebagian pendemo diangkut ambulans nguing-nguing menuju rumah sakit...

Ngopi pun jalan terus. Setiap hari pun tak sepi kopi di Jalan Kota Lama di terusan Hasanuddin Banjarmasin Kalsel ini. Srupuuut... berbagai jenis kopi tubruk dan kopi hitam pun bertebaran di kedai-kedai....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun