KABA: Itu akan menjadi validasi kemajuan kami. Ketika saya ambil alih menangani tim nasional, dan mempresentasikan proyek saya kepada federasi, salah satu hal pertama yang saya katakan adalah kami harus fokus pada pemain muda. Dan bahwa kami harus membangun landasan yang kokoh untuk sepuluh tahun ke depan. Kami kini lolos ke dua Afcon (Piala Afrika U-23) terakhir dan mencapai perempat final. Jadi kami membuat kemajuan. Banyak pemain yang ikut di turnamen Pantai Gading itu memenuhi syarat untuk ambil bagian dalam Olimpiade (sebagai salah satu dari tiga pemain yang diizinkan IOC berusia di atas 23 tahun).
Kualifikasi akan memvalidasi proyek kami dan hanya menyisakan satu hal yang luar biasa: mencapai Piala Dunia. Jika kami bisa mencapainya, maka saya akan memenuhi kontrak saya sepenuhnya.
FIFA: Anda lahir di Prancis dan menghabiskan sebagian besar hari bermain di Prancis. Seberapa pentingkah Olimpiade Paris bagi Anda?
Bagi saya, Olimpiade lebih dari sekadar olahraga, tetapi juga tentang emosi, medali emas, rasa kebangsaan, dan mewakili negara jika berdiri di atas podium.
Saya mungkin pernah bermain di Liga Champions UEFA. Atau Afcon, dan mencetak berapa gol indah. Akan tetapi Olimpiade lebih dari itu, lebih dari sekadar emosi...
Tidak bisa membayangkan betapa akan gilanya rakyat kami jika kami di sini berhasil mendapatkan medali. Ini baru mencapai perempat final Piala Afrika saja sudah membuat kami disambut begitu hangat. Kalau kami kembali ke Olimpiade setelah sekian tahun, tentu akan menjadi hal yang luar biasa... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H