Dunia tenis kini sedang tertuju matanya pada petenis muda Italia Jannik Sinner (22). Dialah petenis yang menghentikan langkah petenis top Novak Djokovic (36) untuk meraih gelar ke-11 nya di semifinal Australia Open, Jumat.
Djokovic yang sudah 10 kali juara Australia Open nampak seperti underdog melawan anak muda yang 14 tahun lebih muda darinya. Salah satu pukulan yang menyolok membuat Djokovic tertekan adalah servis geledek Sinner, yang sepanjang 3 jam 22 menit pertarungan semifinal kemaren, tercatat beberapa kali berkecepatan 205 km perjam! Bum....
Siapapun lawan Jannik Sinner, yang pernah juara nasional ski di Italia saat usia muda, pasti akan dihadapkan pada tantangan teknis -- kudu pintar-pintar melakukan kembalian servis (service return). Karena selain servis Sinner bum, bum, menggeledek, juga sangat sering menusuk garis servis di tengah. Dan plass.... cepat melesat. Susah tertepis.
Pertarungan semifinal seri Grand Slam di awal Tahun, Australia Open di Melbourne kemaren, sungguh layak dicermati. Bagaimana Sinner, yang sama sekali belum pernah juara turnamen seri Grand Slam, mampu menundukkan Djokovic si petenis jagoan yang sangat sulit ditundukkan di lapangan keras dengan meyakinkan 6-1, 6-2, 6-7 (6-8), 6-3 dalam 3 jam 22 menit. Apalagi di Australia Open, tempat ia langganan juara Djokovic.
Semifinal Australia Open, ibarat Djokovic dibuat benar-benar tertekan. Dua set pertama diraih Jannik Sinner, 6-1, 6-2 relatif cepat. Kedua pemain memiliki pukulan backhand dua tangan. Namun forehand Sinner yang heavy top spin, sangat jarang jatuh di bidang salah.
Baru pada set ketiga, Djokovic memaksakan lawannya bermain tie break, setelah memainkan service game (siapa pegang servis, dia meraih angka) dari 3-4, 4-4, 4-5, 5-5, 5-6, 6-6.  Saat pertarungan tie break pun sengit. Sempat di angka tie break, keduanya sama 6-6. Tetapi Djokovic menyelesaikan set ketiga dengan baik, 7-6 (8-6).
Pertarungan set penentu, Sinner meraih angka kunci 3-1 dengan mematahkan servis Djokovic di game ke-4. Nah, setelah patah itu, permainan Djokovic benar-benar patah. Djokovic dihabisi oleh dominasi permainan Sinner 6-3.
Sinner vs Medvedev
Tak urung, pertarungan final Australia Open 2024 kali ini bakal memunculkan juara baru. Karena, baik Jannik Sinner (22) maupun Daniil Medvedev (27) sama-sama belum pernah juara di Australia Open. Tetapi Medvedev sudah dua kali final di turnamen Melbourne ini, yakni di Australia Open 2021 dan 2022. Kalau saja Jannik Sinner menghentikannya di final Minggu (28/1) ini, maka Sinner akan memerosokkan Medvedev ke dalam gelar "spesialis finalis Australia Open", karena akan tiga kali berturut-turut finalis.
Tetapi itu tentu tak mudah. Lantaran dalam catatan head to head antara mereka berdua sejak 2020, dari 10 kali pertemuan Sinner vs Medvedev, Sinner lebih banyak kalah. Meskipun di tiga pertemuan terakhir mereka di tahun 2023, Sinner menang terus. Yakni di Beijing, di Vienna, dan Nitto Final ATP belum lama ini.
Catatan di Grand Slam? Medvedev lebih memang lebih unggul, dua kali final Australia Terbuka (2021, 2022), sekali perempat final Perancis Terbuka (2021), babak keempat Wimbledon (2021), dan juara di AS Terbuka (2021). Sementara Jannik Sinner paling banter hanya perempat final di Australia Terbuka (2022), Perancis Terbuka (2020), Wimbledon (2022) dan AS Terbuka (2022).
Menariknya, Â pertarungan final antara Sinner vs Medvedev hari Minggu (28/1/2024) ini merupakan pertarungan teknik yang ditunggu-tunggu. Jannik Sinner menggetarkan servis geledeknya. Sementara Medvedev adalah salah satu jagonya kembalian servis. Setidaknya Medvedev juga pernah lima (5) kali menundukkan Djokovic dalam sepuluh pertemuan mereka.