Elemen dari demokrasi itu menurut Prabowo ada dua. Yang pertama adalah pemilihan umum bahwa rakyat harus bisa memilih. Yang kedua, kebebasan pers itu adalah check and balance untuk mengendalikan penguasa.
"Dengan kebebasan pers yang dinamis, kalau perlu keras sedikit dan kita yang baca sakit hati, tetapi itulah pengendali kita. Pers memberitahu kita bahwa ada yang salah, negara ada masalah, itu perlu," kata Capres Nomor Dua Prabowo Subianto ketika dicecar dengan pertanyaan: Apa jaminan Anda akan kebebasan pers, jika nanti Anda berkuasa?
Prabowo Subianto akhirnya memenuhi undangan berdialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di kantor pusat Jalan Kebon Sirih, Jakarta hari Kamis (4/Januari/2023), setelah tak jadi memenuhi janji untuk berdialog dengan para wartawan di markas PWI pada 29 Januari 2023 silam.
Dialog dengan Prabowo ini hanya salah satu saja mata acara yang dirangkai oleh PWI Pusat dalam rangka menyongsong Hari Pers Nasional (HPN) setiap 9 Februari, hari jadi Persatuan Wartawan Indonesia. Sebelum berdialog dengan Prabowo, PWI Pusat sudah lebih dulu mengundang dan melakukan dialog dengan dua Capres yang lain, Anies Baswedan Capres Nomor Urut Satu serta Ganjar Pranowo Capres Nomor Urut Tiga pada akhir Desember 2023.
Tentang Kebebasan Pers ini khusus ditanyakan pada Prabowo, lantaran pada Pilpres sebelum ini (2019), Prabowo pernah "bermasalah" dengan pers saat kampanye Pilpres 2019. Bahkan Prabowo saat itu sempat melontarkan nada ancaman, yang kurang lebih "Awas kalian, pers. Saya sudah mencatat satu-satu apa yang kalian tulis...," kata Prabowo lima tahun lalu.
Kini, Prabowo mengaku malah ia pendukung kebebasan pers. Dan bahkan sempat berseloroh: "sering dikatakan, suatu negara yang persnya kuat, tidak akan ada kelaparan...," kata Prabowo. Kok bisa? Ya, setiap ada kelaparan, diberitakan langsung akan turun bantuan. Demikian pula banjir, diberitakan, langsung ada bantuan untuk diatasi.
Muka kudeta
Meski serius membeberkan visi dan misi pemerintahannya, jika nanti dia terpilih sebagai Presiden RI di Pilpres 2024, Prabowo sempat beberapa kali berseloroh tentang dirinya dan pers.
"Saya ini orang yang percaya dengan demokrasi. Sudah saya buktikan dengan komitmen saya dengan demokrasi. Saya dulu tentara, dulu (pers) banyak menuduh saya, mau kudeta. Tetapi saya kan tidak kudeta? Berkali-kali, bahkan. Ngga tahu ya. Mungkin muka saya ini muka (wajah) kudeta kali?" kata Prabowo.
"Tanpa kebebasan pers, saya tidak mungkin ada di sini. Saya dan partai saya bisa berkembang, karena ada kebebasan pers juga. Menurut saya, pers adalah salah satu faktor demokrasi," kata Prabowo pula.