Vietnam yang dimotori back sayap kirinya, Doan Van Hau -- salah satu back sayap terbaik Asia Tenggara -- harus dibuat belajar bermain tenang. Bola mengalir dari kaki-ke-kaki, dengan jantung serangan di kaki Teerathon Bunmathan di kubu Thailand. Sementara, Doan Van Hao dan kawan-kawan beberapa kali memancing permainan keras.
Leg 2 final di Stadion Thamasat Thailand, publik dipertunjukkan gol cantik Teerathon Bunmathan di menit 24. Justru berasal dari umpan tarik setelah bola tiktak dua striker Thailand di mulut gawang. Bola justru ditarik ke Teerathon yang berada di posisi bebas di lini tengah. Dan ternyata Teerathon mampu mengeksekusi dengan tendangan keras dari second line, tak tertepis kiper terbaik AFF Doan Van Lam, kiper berdarah Rusia-Vietnam yang bertinggi tubuh 1,89 m itu.
Permainan cantik, terutama di Leg 2 Final, mampu memberi pelajaran. Betapa kematangan pemain yang matang kompetisi, begitu berperan penting untuk bisa bermain cantik dan tenang. Dan Thailand, yang mampu mempertahankan gelar dan juara tujuh kali Piala AFF ini tidak mengandalkan pemain-pemain impor, atau naturalisasi. Akan tetapi juga memakai strategi jitu dari sang pelatih, untuk memanfaatkan secara maksimal materi yang ada.
Salut pelatih Alexander Polking, dan juga tentunya, pemain terbaik ASEAN kali ini, Teerathon Bunmathan... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H