Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Hari-hari Terakhir Menu Ikan Dori di Fish & Co

28 Desember 2022   17:06 Diperbarui: 29 Desember 2022   03:15 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat hari sebelum gerai menu ikan dori paling top di Jakarta  ini tutup permanen, saya ditraktir anak-anak saya makan bareng, pas ulang tahun saya pada 27 Desember 2022. Kami berdelapan. Dan menu favorit Danish Fish Chips dan Crispy Fish Skin yang gurih renyah itu pun tersaji dalam wajan stainless steel khusus di meja kami dalam waktu yang singkat.

Dalam beberapa kesempatan, terutama ulang tahun, saya selalu ditraktir ke resto di Ground Floor Gandaria City oleh anak-anak saya. Makan bareng anak cucu, sembari menikmati masakan ikan dori yang sungguh tiada tandingannya di Jakarta, di Fish & Co.

Harga memang tiada dusta. Satu piring ikan dori goreng tepung, dengan kentang goreng berapa puluh sisir, serta saus mayonaise yang spesial sedap harganya Rp 125.000. Lebih mahal dua kali lipat, jika dibandingkan menu Fish & Chips di resto gerai furnitur Ikea di Alam Sutra, Serpong, Tangerang yang sebenarnya juga enak dan favorit. Tetapi sungguh enak Fish & Co kemana-mana. Crispy dan nyuss, pokoknya.

Begitu enak dan crispy, renyah sedap, gerai Fish & Co yang didirikan pada 1998 di Singapura ini laris manis di Jakarta. Dari berbagai sumber, Fish & Co yang didirikan Mr Lambert Yeo dan Mr Ricky Chew dari Singapura ini berkembang sangat pesat. Menurut laman resminya, gerai menu ikan dan kentang Fish & Co ini pun tersebar di berbagai negara, di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Uni Emirat Arab, Myanmar, Kuwait bahkan juga sampai Bangladesh.

Ikan yang dagingnya dipakai menu utama Fish & Co adalah ikan dori. Nah, ikan dori itu sebenarnya adalah juga nama dagang, nama jual untuk filet ikan patin. Filet ikan patin ikan dori ini juga laris dijual di super market dan hypermart di Jakarta dalam keadaan beku di freezer. Ikan dori memang berdaging tebal, lembut dan tidak banyak tulang.

Keunikan konsep cara penyajian Fish & Co juga menjadi daya tarik tersendiri. Terinspirasi nelayan-nelayan di Mediterania (Laut Tengah) yang menangkap hewan laut yang bisa dimakan, dimasak, dan memakannya langsung dari wajan. Maka Fish & Co pun memiliki cara paten, menyajikan filet ikan dori yang Crispy dengan kentang goreng renyah di atas "wajan". Tentu saja, wajan yang memang khusus dibuat menyajikan daging-daging ikan dori goreng tepung kering itu di atas meja. Karena memang agak panas, maka piring berupa wajan ini ditaruh di atas ram kayu yang dibentuk ikan.

Menu Danish Fish Chips yang paling favorit di Fish & Co (Foto: Tira Hadiatmojo)
Menu Danish Fish Chips yang paling favorit di Fish & Co (Foto: Tira Hadiatmojo)

Tutup Permanen Akhir Tahun 2022

Berita tentang Fish & Co menutup permanen seluruh gerai mereka di Jakarta dan seluruh kota di Indonesia mula-mula diunggah laman resmi resto ikan ini pada Minggu (18/12/2022) lalu. Bahwa akhir tahun 31 Desember 2022 seluruh gerai Fish & Co di Indonesia akan tutup permanen. Rupanya tidak sedikit penggemar Fish & Co ini yang bereaksi melalui laman mereka, agar resto ikan goreng tepung renyah maknyuss ini jangan ditutup.

Pihak manajemen Fish & Co Indonesia kemudian menjawab reaksi publik ini dengan pengumuman, bahwa penutupan restoran yang sudah 19 tahun beroperasi di Indonesia ini dilakukan seiring berhentinya GF Culinary sebagai pemegang lisensi. Dan lisensi itu akan ditutup secara resmi pada akhir tahun ini. GF Culinary sebagai pemegang lisensi Fish & Co Singapura ini mengunggah pernyataan, bahwa Fish & Co sudah tidak menjadi bagian merek-merek (brands) perusahaan pemegang lisensi resto tersebut.

Lalu bagaimana nasib pelanggan fanatik mereka, yang masih memiliki sisa-sisa poin GFC yang biasanya mereka pergunakan untuk bersantap-ria di Fish & Co? GFC mengumumkan itu tidak menjadi masalah, lantaran sisa-sisa poin itu bisa dibelanjakan pelanggan di resto-resto lain yang menjadi bagian dari GFC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun