Australia akhirnya memutuskan mencabut kembali untuk kedua kalinya visa bintang tenis nomor satu dunia Novak Djokovic dan akan mendeportasinya "demi alasan kesehatan dan tegaknya peraturan".Â
Demikian diberitakan media-media besar di dunia, Jumat (14/01/2022) siang. Â Dengan demikian, hilang pula kesempatan Djokovic mempertahankan gelar juara yang diraihnya untuk kesembilan kali tahun lalu.
Serta tak mungkin membuat catatan sejarah menjadi petenis putra pertama yang mampu 21 kali juara di turnamen seri Grand Slam. Djokovic tiga tahun dilarang menginjakkan kakinya di Australia karena deportasi.
Djokovic tidak hanya dideportasi dari Australia dan batal ikut serta turnamen seri Grand Slam Australia Terbuka 13-30 Januari 2022.Â
Petenis nomor satu dunia ini juga terancam hukuman di negerinya sendiri jika nanti ia terbukti melanggar undang-undang di Serbia, yang mewajibkan warganya menjalani isolasi selama 14 hari jika sudah terbukti dites positif Covid-19.Â
Di Spanyol pun kini tengah diselidiki, apakah Djokovic (34) melakukan pelanggaran, tanpa pernah divaksin anti Covid-19 masuk ke negara tersebut sekitar 14 hari sebelum kedatangannya di Melbourne 6 Januari 2022.Â
Sejak September lalu, Spanyol menerapkan peraturan setiap orang yang masuk Spanyol harus sudah divaksin.
Tentang pelanggaran di Serbia, negeri asalnya, Djokovic menulis di akun Instagram-nya pekan lalu bahwa dia melakukan tes PCR pada 16 Desember, setelah menyaksikan sebuah pertandingan bola basket dua hari sebelumnya di Serbia dimana sejumlah orang pertandingan tersebut positif Covid.Â
Dan Djokovic juga hadir dalam sebuah acara pemberian hadiah yang dihadiri pula oleh anak-anak. Namun Djokovic mengaku baru diberitahu hasil tes kalau dirinya positif Covid setelah menghadiri dua acara di Serbia tersebut pada 17 Desember 2020.
Djokovic juga meminta maaf melanggar undang-undang Serbia karena ia ambil bagian dalam sebuah wawancara dengan media (Perancis) L'Equipe sehari setelah itu, pada 18 Desember.Â