Di antara sekian negeri di Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam merupakan negara-negara yang “gila bola”. Bukan penontonnya saja. Akan tetapi juga pemain-pemainnya di lapangan.
Menurut peringkat FIFA baik Thailand maupun Vietnam merupakan tim terbaik di kawasannya, dan saat ini menduduki peringkat 98 (Vietnam) dan 114 (Thailand) di dunia. Prestasinya dalam kompetisi kawasan, Thailand lebih baik. Bahkan tersukses di kawasan Asia Tenggara dengan lima kali juara AFF (ASEAN Football Federation) sementara Indonesia lima kali ini tampil sebagai finalis AFF sejak 2000.
Reputasi sepak bola Thailand pun terbaik di dalam sejarah pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) dengan sembilan kali juara. Lebih banyak dari tim Asia Tenggara manapun di pesta olahraga tersebut.
Untuk kelas Asia? Thailand di AFC Asian Cup terbaik pernah meraih peringkat ketiga pada tahun 1972 saat mereka tuan rumah. Dan setidaknya tujuh kali lolos tampil di Piala Asia.
Di Asian Games pun Thailand terbaik peringkat keempat di Asian Games 1990 dan 1998. Dan dua kali timnas Thailand lolos ke Olimpiade. Dan lebih dari itu, Thailand dua kali pernah lolos kualifikasi final Piala Dunia pada 2002 dan 2018, tetapi gagal lolos ke FIFA World Cup. Yang jelas, sepak bola adalah olahraga nomor satu di Thailand.
Dan tidak seperti Indonesia yang “matang karena latihan”, maka pemain-pemain Thailand rata-rata matang karena bertanding, matang dalam kompetisi. Kompetisi liga mereka tak terputus. Dan Persatuan Sepak Bola Thailand langsung di bawah ‘patronase’ Raja Thailand.
Thailand boleh dikata memang “gila bola”. Sehingga pemain-pemain top mereka pun memiliki julukan-julukan akrab, seperti layaknya julukan petinju di Amerika Serikat.
Sebut saja misalnya, kapten tim Thailand di AFF kali ini Chanatip Songkrasin (yang tubuhnya terpendek dalam tim Thailand kali ini, akan tetapi justru lincah dan bahkan pencetak dua gol di gawang Indonesia di Leg 1 Final AFF kali ini) dia punya “panggilan lapangan” sebagai Jay. Atau Teerasil Dangda sebagai Mui.
Dulu sekali, mereka juga pernah punya pemain pujaan, Piyapong Pue-on julukannya Took. Kiatisuk Senamuang sebagai Zico, dan sebagainya.
Pertandingan Liga di Thailand ada empat jenjang. Belum termasuk Liga Amatir Thailand. Kompetisi domestik, setiap tahun memperebutkan Thai FA Cup, Thai League Cup (untuk kejuaraan antarklub Thailand), serta Champions Cup – berupa kejuaraan tahunan yang mempertandingkan juara-juara Liga Primer Thailand dengan juara Thai FA Cup.
Mirip dengan penjenjangan sepak bola Inggris. Gelaran internasional sepak bola di Thailand pun rutin. Seperti King’s Cup atau Piala Raja, berupa pertandingan antar tim nasional tahunan. Juga Queen’s Cup untuk pertandingan antarklub tahunan.