Gedung DPR-RI Baru
Pembangunan gedung baru DPR yang memakan dana Rp 1,138 triliun lebih dari separuhnya akan digunakan untuk membangun ruangan anggota DPR yang luasnya rata-rata mencapai 111,1 meter persegi. Dengan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 7,2 juta per meter persegi itu artinya setiap ruangan anggota DPR memakan biaya sekitar Rp 800 juta belum termasuk furniture interornya.
Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR, Soemirat menuturkan, dari analisis Kementerian Pekerjaan Umum, pembangunan fisik gedung publik dihargai Rp 7,2 juta per meter persegi. Disebutkannya, angka itu naik dari kalkulasi Setjen yang sebelumnya sekitar Rp 6 juta per meter persegi. "Luas ruang anggota yang tadinya 120 meter persegi diefisensikan menjadi 111,1 meter persegi, dengan nilai permeter perseginya senilai Rp 7,2 juta," katanya kepada wartawan di DPR, Jumat (25/3).
Jika dihitung dengan kalkulasi kasar, dengan mengkalikan luas ruangan dan nilai per meter perseginya, maka rata-rata biaya yang akan dihabiskan untuk fisik satu ruang anggota DPR RI mencapai Rp 799,92 juta. Apabila angka tersebut dikali jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang maka dana yang dihabiskan untuk membangun ruangan anggota DPR mencapai Rp 447,955 miliar. "Satu ruangan itu dengan komposisi satu orang anggota dewan, satu sekretaris pribadinya dan lima orang tenaga ahli," tuturnya.
Dia melanjutkan, rencananya peletakan batu pertama pembangunan Gedung DPR RI dijadwalkan pada 22 Juni mendatang. "Tapi mungkin jika prosesnya normal, pembangunannya dapat lebih dipercepat," tegasnya.
Diungkapkannya, hingga tahap pendaftaran berakhir, lelang tender tahap prakualifikasi diikuti oleh 11 perusahaan.
Ke-11 perusahaan itu yakni:
- PT Hutama Karya
- PT Waskita Karya
- PT PP
- PT Tetra Konstruksindo
- PT Nindya Karya
- KSO Adhi-Wika
- PT Duta Graha Indah Tbk
- PT Krakatau Engineering
- PT Abdi Mulia Berkah
- PT Jaya Konstruksi MP
- PT Tiga Mutiara
Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR RI
Perencanaan
Merencanakan dan merancang renovasi ruang-ruang yang ada untuk ditingkatkan kualitasnya dan/atau diubah fungsinya sesuai dengan rekomendasi Masterplan Komplek DPR RI.
- Pekerjaan pada item (a) dan (b) diatas meliputi:
- Perencanaan dan perancangan arsitektur, struktur, lansekap, interior, mekanikal & elektrikal, dan utilitas bangunan.
- Building quantity dan rencana anggaran biaya.
- Rencana kerja dan syarat.
- Melakukan studi literatur tentang sarana/gedung parlemen di beberapa negara dan studi banding ke gedung parlemen Jerman untuk melihat secara langsung;
- Penataan ruang kerja dan suang persidangan di gedung parlemen tersebut.
- Melihat pengolahan zoning yang untuk memisahkan area privat dan publik.
- Mempelajari building security system dan building automatic system yang diterapkan di gedung tersebut.
- Design gedung baru berbentuk gerbang yang mencerminkan : Konsep BINGKAI merupakan filosofi dari anggota DPR yang berasal dari beragam latar belakang daerah dan budaya,
Bentuk GERBANG merupakan metafora dari HARAPAN, bahwa gedung ini bisa menjadi gerbang bagi kemakmuran bangsa Indonesia
Bentuk gerbang selalu mengandalkan adanya dua pilar kokoh yang menyanggah balok diatasnya.
Gedung baru ini dibuat berdasarkan kebutuhan ruang dan rencana penataan ulang kawasan komplek MPR/DPR/DPD RI
Pembangunan gedung baru ini ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan dalam Komplek DPR RI perlu diwadahi secara baik sehingga dapat menunjang kinerja anggota Dewan.
Air sebagai kolam pemantul (reflecting pond) dialirkan dari Gedung Nusantara I, ke kolam yang berada di antara Gedung Nusantara I dan Gedung Baru, kemudian mengalir lagi melewati "gerbang" gedung baru kemudian menuju ke kolam yang ada di atas perpustakaan (aliran diperkaya dengan ilmu), kemudian menembus entrance gedung perpustakaan dan jatuh di kolam bendera.
Aliran ini sebagai analogi; bahwa apapun yang dilakukan DPR, selalu mengalir (bermanfaat) ke rakyat Indonesia (kolam dengan deretan tiang bendera, merupakan analogi dari "kolam" bangsa Indonesia).
Konsep penataan ruang seperti yang direncanakan perlu ditindaklanjuti dengan Pengembangan Rancangan dan Detail Engineering Design (DED) sehingga dapat diimplementasikan sesuai kebutuhan ruang :