Mohon tunggu...
Jimmy H Siahaan
Jimmy H Siahaan Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia di Sentral Pasifik

20 November 2024   11:45 Diperbarui: 20 November 2024   11:52 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di awali untuk mendengar pertanyaan siapa yang menguasai  dunia ?

Negara-negara adikuasa atau aktor  perusahaan raksasa ? Negara dan para aktor ini memainkan peranan global kekuatan ini memegang kekuasaan besar juga didalam negeri. Kita melirik pada kebijakan negara terbaru. Kemitraan Indo-Pacifik.

Preseden historis untuk Indo-Pasifik sebagai ruang yang diperebutkan secara politik berasal dari zaman kuno; di era kolonial Eropa, kepentingan komersial menyebabkan penaklukan oleh kekuatan seperti Perusahaan Hindia Timur Belanda dan Inggris di seluruh wilayah tersebut.

Ahli geopolitik Jerman Karl Haushofer pertama kali menggunakan "Indo-Pasifik" pada tahun 1920-an dalam beberapa karya tentang geografi dan geopolitik: Geopolitik Samudra Pasifik (1924), Blok Bangunan Geopolitik (1928), Geopolitik Pan-Ide (1931), dan Politik Budaya Jerman di Ruang Indo-Pasifik (1939). Haushofer melegitimasi integrasi kedua samudra tersebut melalui bukti dalam biologi laut, oseanografi, etnografi, dan filologi sejarah. Ia membayangkan "Indo-Pasifik" yang terdiri dari kekuatan antikolonial di India dan Tiongkok, sebagai sekutu Jerman melawan dominasi maritim Inggris, Amerika Serikat.

Istilah ini pertama kali muncul dalam penggunaan akademis dalam oseanografi dan geopolitik. Beasiswa telah menunjukkan bahwa konsep "Indo-Pasifik" beredar di Jerman Weimar, dan menyebar ke Jepang antarperang. Ahli oseanografi politik Jerman membayangkan "Indo-Pasifik" yang terdiri dari India antikolonial dan Tiongkok republik, sebagai sekutu Jerman, melawan "Euro-Amerika" Sejak akhir 2010-an, istilah "Indo-Pasifik" semakin banyak digunakan dalam wacana geopolitik. Ini memiliki "hubungan simbiosis" dengan Dialog Keamanan Quadrilateral, atau "Quad", pengelompokan informal antara Australia, Jepang, India, dan Amerika Serikat. Telah diperdebatkan bahwa konsep tersebut dapat menyebabkan perubahan dalam "peta mental" populer tentang bagaimana dunia dipahami dalam istilah strategis. Menurut ilmuwan politik Amitav Acharya, "Indo-Pasifik" adalah sebuah konsep yang dibangun oleh para ahli strategi. Indo-Pasifik mulai mendapat tempat dalam literatur hubungan internasional sebagai tantangan geopolitik AS.

Republik Indonesia di Pasifik yang tersurat dalam sejarah.

Pada bulan Juni 1927, buku  Sam Ratulangi "Indonesia in de Pacific" diterbitkan. Buku itu dianggap visioner dalam isinya, di mana Sam Ratulangi memperingatkan terhadap militerisasi Jepang dan meramalkan kemungkinan bahwa Jepang mungkin menyerang kepulauan Indonesia karena sumber daya alamnya yang tidak dimiliki Jepang. Dia menggambarkan peran utama Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara di sekitar Lingkar Pasifik dapat bermain di mana Samudra Pasifik bisa menyamai pentingnya Samudra Atlantik.

Sang Pahlawan Nasional, tahun 1914 adalah Ketua Perhimpunan Indonesia, tahun 1919, di Universitas Swiss, mendapat gelar Doktor Ilmu Pasti Alam.

Masa lalu adalah P Jawa, Sumatera dan masa depan adalah Di Timur Indonesia. Prediksinya terbukti.

Hal ini merupakan sebuah pemikiran intelektual yang luar biasa, dan terbukti bahwa saat ini dari 15 perusahaan tambang terbesar di Indonesia, 10 di antaranya mengeruk bahan tambang mineral di wilayah Indonesia timur.

Mereka adalah PT Kaltim Prima Coal di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur; PT Freeport Indonesia di Grasberg, Papua; PT Vale Indonesia Tbk di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara; Adaro Indonesia di Kalimantan Selatan; Perusahaan Berau Coal di wilayah Berau, Kalimantan Timur; Kideco Jaya Agung di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur; PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) di Kalimantan Tengah, Selatan dan Timur; PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kaupaten Sumbawa Bara, NTB; PT. Arutmin Indonesia di Kalimantan Selatan; dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk di Sulawesi Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun