Mohon tunggu...
Jimmy H Siahaan
Jimmy H Siahaan Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kamala Harris : Kehilangan Mahkota

7 November 2024   22:05 Diperbarui: 12 November 2024   05:23 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah puluhan tahun sejak jajak pendapat menunjukkan negara menghadapi perlombaan presiden yang sangat ketat di banyak negara bagian baik di Sun Belt maupun Rust Belt. Lanskap yang diperebutkan ketat berarti perlombaan sangat tajam.

Harris memenangkan suara pemilih awal di negara bagian tersebut dengan 8 poin persentase, yang mungkin berkontribusi terhadap keunggulannya sebesar tiga poin persentase dalam survei negara bagian tersebut. Meskipun terjadi kerusakan baru-baru ini akibat Badai Helene, lebih dari sembilan dari 10 pemilih di North Carolina mengatakan bahwa badai dan dampaknya sama sekali tidak memengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan suara.

Perdebatan pertama, Harris keluar sebagai pemenang, dia menang dengan sangat meyakinkan. Selanjut Trump menolak untuk melanjutkan perdebatan selanjutnya.

Tanpa disadari Harris dan teamnya, penolakan ini adalah sungguh kerugian besar baginya, disamping perang di Eropa dan Timur Tengah.

Partai Demokrat adalah partai yang liberal dan progresip. Sangat disayang kehilangan dukungan kampus2 besar yang melakukan protes besar2an. Harris kehilangan suara kaum muda & kaum perempuan. Ditambah suara dari pinggiran kota, pedesaan dan Kaum buruh.

Perang semakin menyeramkan di Eropa dan Timur Tengah. Awal November adalah waktu tidak bersahabat karena adanya ketidak percayaan soal Ekonomi, dan soal Perdamaian. Rakyat menginginkan pembuktian segera.

Usaha terakhir Harris di Michigan State Rally, berjanji menjadi "Presiden untuk semua warga Amerika". Sebelumnya mengunjungi Gereja kulit Hitam di Detroit.

Usaha yang dilakukan berpuluh para seleberitis dan media politik dengan biaya yang fantastik juga belum bisa menjawab untuk mendapat jawaban. Tetap ada kegelisahan untuk adanya gerakan "perubahan".

Sesuai arti namanya Harris akan selalu memberikan kehangatan dan irama yang khas, kita kutip dari Kobi Yamada,  

Percayalah kepada mimpimu. Percaya pada hari ini. Percayalah bahwa kamu dicintai. Percaya bahwa kamu membuat perbedaan. Percaya kita bisa membangun dunia yang lebih baik. Percaya ketika orang lain mungkin tidak. Percayalah ada cahaya di ujung terowongan. Percayalah bahwa kamu mungkin menjadi cahaya bagi orang lain. Percaya bahwa yang terbaik belum terjadi. Percaya satu sama lain. Percaya pada dirimu sendiri. Aku percaya padamu."

Harris mengakui pada kemarin sore hari, dia kalah dari Trump. Dia berpidato di Howard Uni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun