Keluarga merupakan ujung tombak utama tempat anak belajar. Dari awal dilahirkan, keluargalah yang memberikan interaksi utama yang menjadi dasar bagaimana cikal bakal kepribadian seorang anak kelak. Mulai dari cara tutur berbicara, berjalan, bersikap, sedikit banyak akan dipengaruhi oleh interaksi awal ini karena pada umumnya seorang bayi maupun balita akan menirukan segala sesuatu yang dilihat di lingkungan sekitarnya sebagai proses pembelajaran awal.
Tahap pembelajaran awal ini merupakan tahap yang sangat penting karena akan menjadi bahan bagi si anak ketika memasuki masa sekolah kelak, masa dimana ia akan mempelajari hal-hal baru yang membutuhkan logika dan akal pikiran. Kegagalan orang tua dalam mendidik anaknya pada tahap ini akan berpengaruh signifikan terhadap kesuksesaan si anak kelak.
Ketika si anak mulai memasuki masa sekolah, tak sedikit dari orang tua yang berfikir bahwa sudah saatnya proses pembelajaran tersebut kemudian dilimpahkan sepenuhnya ke pihak sekolah. Kegiatan dan pekerjaan yang padat pun tak jarang menjadi alasan utama bagi para orang tua untuk melepaskan tanggung jawab ini.
Padahal penelitian yang dilakukan oleh Hoover dan Sandler dari Universitas Vanderbili menemukan bahwa aspek yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan pendidikan si anak adalah keterlibatan orang tua dalam masa sekolah tersebut. Tidak perlu muluk-muluk, hanya sesederhana membantu dan memeriksa PR si anak, kemudian memberikan pujian terhadap setiap nilai bagus dan pencapaian yang ia peroleh, menonton pertunjukan yang ia lakukan di sekolah, mendengarkan cerita si anak mengenai kehidupan masa sekolahnya dan menceritakan pengalaman pribadi yang dapat memotivasi anak untuk lebih giat lagi belajar, akan memberikan efek yang sangat besar bagi kepribadian dan kesuksesaan si anak.
Selain hal tersebut, hal yang paling banyak dilupakan oleh orang tua adalah terjalinnya komunikasi yang baik antara orang tua dan guru. Tak sedikit dari orang tua yang bahkan tak tahu siapa wali kelas si anak, apalagi berbicara dengan guru tersebut.
Padahal komunikasi ini sangat penting untuk memantau bagaimana perkembangan si anak di sekolah dan mengetahui minat dan bakat apa yang sebenarnya dimiliki oleh si anak karena tak jarang, harapan orang tua yang terlalu tinggi kepada si anak, membutakan mata untuk melihat seberapa jauh kemampuan serta bakat dan minat yang dimiliki oleh si anak.
Sehingga komunikasi ini akan menjadi pertimbangan penting bagi orang tua untuk mengarahkan si anak untuk mengeluti bidang yang ia kuasai. Dukungan penuh terhadap minat dan bakatnya tersebut akan menjadi faktor terbesar dalam kesuksesan pendidikannya kelak.
Dengan demikian, peran orang tua dalam kesuksesan pendidikan si anak sangatlah penting. Peran aktif orang tua terhadap kehidupan masa sekolah si anak memberikan kontribusi yang sangat kuat terhadap masa depan si anak kelak.
Sesibuk apapun kegiatan maupun pekerjaan sehari-hari, tentu selalu masih ada waktu yang dapat diluangkan untuk kesuksesan pendidikan si anak. Dengan ikut berpartisipasi aktif dalam pendidikan anak, berarti ikut serta dalam usaha menyiapkan tunas-tunas bangsa yang berkualitas untuk membangun negeri ini di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H