Nasib Nelayan Indonesia
JAKARTA. Luas laut Indonesia sebesar dua pertiga luas wilayah Indonesia. Potensi kelautan sekitar Rp 3.000 triliun per tahun. Namun data Kementerian Kelautan dan Perikanan jumlah nelayan miskin sekitar 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari jumlah penduduk miskin nasional.
Kemiskinan bukan hal yang baru bagi para nelayan. Bagi yang tak pernah menengok ke kampung nelayan silakan coba sekali-kali berkunjung kesana. Anda akan menemukan rumah-rumah yang tak layak huni, berukuran sempit dan beralasakan tanah. Miris melihat nasib nelayan di negeri ini, apalagi jika nelayan tidak pergi melaut. Maka bisa dipastikan pada hari itu keluarga sang nelayan akan mencari utangan. Bagaimana jika utangnya sudah terlalu banyak? Bagaimana mereka harus menahan lapar?
Turun-temurun para nelayan melaut dengan peralatan seadanya. Jangankan memiliki radar tangkapan, perahunya bermesin saja sudah bagus. Bagaimana dengan tangkapan? Nelayan mengandalkan pengalaman, dan intuisi.
Hal ini tak luput dari perhatian Hary Tanoesoedibjo. Dia menilai, Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi kekayaan lautan yang luas seharusnya mampu menyejahterakan nelayannya sendiri.
Menurutnya Nelayan kita kekurangan dukungan sarana prasarana, modal dan juga keterampilan, sehingga sering tidak efesien. Padahal saat ini negara lain sudah mengirim olahan hasil laut, Indonesia masih berkutat pada ekspor ikan mentah. Sehingga  tidak ada nilai tambah.
Padahal, jika didukung dengan kebijakan yang tepat maka lautan Indonesia bisa menjadi berkah luar biasa untuk kesejahteraan rakyat.
Menurutnya pemerintah kedepan harus fokus modernisasi peralatan, pelatihan dan pendidikan bagi nelayan
Selain itu dia menambahkan yang terpenting adalah memberdayakan kaum ibu sehingga ketika para suami melaut, mereka juga produktif dengan berusaha di rumah dan di lingkungan pemukiman.
Diberikan dukungan keterampilan dan modal, sehingga ekonomi keluarga tidak hanya bergantung pada suami yang melaut. Sebab  nelayan sangat bergantung pada musim, saat musim tidak mendukung maka kaum ibu bisa membantu
Salah satu terobosan yang menurutnya harus dilakukan pemerintah adalah lembaga keuangan khusus bagi para nelayan. Lembaga tersebut kelak akan memberikan bantuan kredit dengan bunga yang rendah. Menurut Hary bunga tersebut harus rendah, jika memungkinkan nol persen atau istilah awam tanpa bunga.