Mohon tunggu...
Jimmy Dwi Cahya
Jimmy Dwi Cahya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UKSW

Fakultas Pertanian dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jagung, Si Kuning yang Serbaguna

27 November 2021   01:04 Diperbarui: 27 November 2021   01:05 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan sumber karbohidrat selain padi. Jagung sudah menjadi makanan pokok di beberapa daerah. Jagung memiliki kandungan yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, vitamin A, vitamin E, dan mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh.  Jagung memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti sebagai sumber energi, membentuk jaringan, pengatur fungsi dan reaksi biokimia dalam tubuh dan lain-lain.

Jagung merupakan tanaman yang mudah tumbuh sehingga mudah untuk dibudidaya. Tanaman jagung tidak menuntut persyaratan tumbuh lingkungan yang ketat yang dimana jagung dapat tumbuh diberbagai macam tanah hingga kondisi tanah yang agak kering. Jagung dapat tumbuh pada lingkungan bersuhu 21-34C dengan suhu optimum untuk pertumbuhan 23-27C. Jagung dapat tumbuh pada tanah andosol, latosol, grumusol hingga tanah berpasir dengan ketinggian lahan yang optimum 0-600m dpl serta pH tanah optimum 5,6-7,5. Dalam budidaya jagung terdapat hama dan penyakit yang sering menyerang jagung seperti lalat bibit, ulat, penggerek batang, penyakit bulai, karat daun, bercak daun, busuk tongkol dan lain sebagainya. Sehingga sangat diperlukan pengontrolan lahan pada saat budidaya agar tidak mengalami penurunan produktivitas akibat hama dan penyakit. Untuk waktu panen jagung tergantung dari jenisnya ada jagung yang berumur pendek (genjah) dengan waktu panen 75-90 hst, berumur sedang (tengahan) dengan waktu panen 90-110 hst, dan berumur panjang (dalam) dengan waktu panen lebih dari 110 hari. Dalam pasca panen terutama pada jagung yang akan dijadikan sebagai benih harus dilakukan dengan benar sesuai dengan SOP karena dalam setiap tahapan pasca panen memberi peluang penurunan mutu benih yang akan dihasilkan.

Tidak kalah dengan kelapa yang merupakan simbol dari pramuka yang melambangkan keseluruhan bagian tumbuhannya berguna. Seluruh bagian tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pandansari yang memanfaatkan tanaman jagung dengan maksimal. Masyarakat Pandansari memanfaatkan jagung sebagai bahan pokok hingga bahan tambahan. Biji jagung biasanya diolah menjadi gerit atau nasi empok oleh masyarakat Pandansari untuk dikonsumsi setiap harinya.

Dimulai dari daun jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, bahan pembuatan pupuk kompos hingga kerajinan yang dapat dijadikan hiasan dan memiliki nilai ekonomi. Batang jagung dapat dijadikan sumber kalium untuk lahan karena batang jagung mengandung kalium yang cukup tinggi dengan cara diolah menjadi pupuk organic atau dengan mendiamkan batang di ladang setelah panen. Batang jagung dan tongkol jagung dapat dijadikan kayu bakar. Klobot jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk, pembungkus rokok pengganti kertas hingga bahan kerajinan. Dan yang terakhir ada biji jagung. Biji jagung memiliki banyak kegunaan seperti komponen penting pakan ternak, sumber minyak pangan, sumber bahan tepung hingga bahan baku farmasi. Sebagai contoh dapat dilihat dalam video youtube yang diunggah oleh Li Ziqi yang dimana Li Ziqi mengolah jagung menjadi berbagai macam jenis makanan bahkan hingga minuman yang berbahan dasar jagung seperti chips jagung, bubur jagung, roti jagung, kue jagung, jagung bakar hingga baijiu jagung (alcohol hasil fermentasi jagung). Jagung juga sudah dijadikan sebagai bahan dasar beras analog yang dimana merupakan sebuah produk seperti beras yang berasal dari campuran bahan pangan dan memiliki kandungan yang lebih sehat. Selain itu jagung juga tidak kalah dengan tebu, jagung juga dapat diolah menjadi gula. Itulah tanaman jagung, si kuning yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan dari daun hingga buahnya.

Daftar Pustaka

Panikkai, dkk. 2017. Analisis Ketersediaan Jagung Nasional Menuju Pencapaian Swasembada dengan Pendekatan Model Dinamik. Informatika Pertanian. Vol 26 (1) : 41-48

Wulandari, F & Jati Bartoro. 2016. Etnobotani Jagung (Zea mays L.) Pada Masyarakat Lokal di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal Biotropika. Vol 4 (1) :17-24

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun