Dan masih banyak contoh tokoh-tokoh lainnya yang meninggalkan warisan hingga terus diingat sampai saat ini.
Kita sepakat bahwa di manapun kita ditempatkan dalam jabatan sebagai pemimpin maka ada sebuah warisan yang perlu ditinggalkan. Entah itu dalam bentuk barang kelihatan atau yang tidak kelihatan seperti semangat, perjuangan, motivasi, kerja keras dan lain sebagainya.
Sebagai kepala sekolah ada minimal dua jabatan yang melekat dalam diri yaitu sebagai manajer dan sebagai leader. Kedua tanggungjawab itu mengharuskan seorang kepala sekolah untuk benar-benar menerapkan dan mewujudkannya.Â
Karena publik dalam hal ini masyarakat, orang tua, siswa maupun guru dan pemerintah ingin merasakan adannya perubahan. Ada legaci yang bisa ditinggalkan.Â
Karena setelah menyelesaikan masa jabatan, orang akan menilai dan bertanya, apa saja yang sudah dibuatnya? Apakah ada perubahan? warisan apa yang sudah ditinggalkan? Jawabannya akan sangat beragam jika tak ada satupun pertanyaan yang bisa membuktikannya.
Narasi-narasi negatif sebenarnya tidak perlu muncul jika dalam masa kepemimpinan ada begitu banyak perubahan yang dilakukan. Misalnya perubahan belajar dan perilaku siswa. Dari malas menjadi rajin.Â
Dari tidak tahu menjadi tahu. Iklim sekolah yang kondusif. Prestasi siswa meningkat, perubahan fisik sekolah terlihat. Dan masih banyak lagi yang bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan.
Ada sebuah prestise. Ada Kebanggaan dan kepuasaan tersendiri jika hal ini terjadi. Namun sungguh malang jika dalam masa kepemimpinan hanya ada masalah dan kekacauan yang ditinggalkan.Â
Stigmatisasi maupun bullyan yang akan didapat sebagai harga dari sebuah kepercayaan. Masyarakat akan menilai kalau memang orang ini tidak layak menjadi memimpin.
Untuk itu hal yang perlu dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah bagaimana meninggalkan warisan yang baik. Terutama nilai-nilai moral seperti tanggungjawab, kejujuran, kerja keras, keterbukaan dsb. Agar proses kaderisasi kepemimpinan ke depan menjadi lebih baik.
Belajarlah dari para pemimpin hebat dunia agar memiliki gambaran bagaimana menjadi seorang pemimpin yang disegani sepanjang masa. Â Hidup ini ibarat uap sesaat saja lalu menghilang, demikian juga jabatan.Â