Dalam ilmu kepemimpinan modern sering disebutkan bahwa salah satu cara yang paling efektif untuk menjadi pemimpin yang baik adalah memimpin dengan memberikan contoh (lead by examples). Kalau kita belajar kepemimpinan ke universitas terkenal di Amerika Serikat seperti Harvard University atau Massachussets Institue of Technology (MIT) konsep itu tidak asing diajarkan. Bagaimana dengan pemimpin kita? Kelihatannya teori itu ada benarnya. Kemarin diberitakan bahwa Mendagri Tjahjo Kumolo sedang berfoto dengan pramugari ketika naik pesawat kelas ekonomi (Gaya hidup sederhana terus dipertontonkan ketika Mendagri Tjahjo Diajak Selfie Pramugari di Penerbangan Ekonomi). Mungkin saja sebelum menjadi menteri, Tjahjo Kumolo sudah terbiasa naik pesawat kelas bisnis, namun karena Presiden Jokowi dia ingat mau naik kelas ekonomi, maka dia tanpa diminta pun akan berupaya naik kelas ekonomi. Demikian halnya dengan Menteri Puan Maharani yang putri mantan presiden barangkali seumur hidupnya selalu naik bisnis dan belum pernah naik kelas ekonomi, namun melihat presiden yang hidup sederhana bisa saja dia berubah. Jadi contoh yang diberikan pemimpin sangat besar. SaatJoko Widodo dan Iriana naik pesawat kelas ekonomi kembali ke Indonesia dari Singapura tanggal 22 November 2014 dengan Garuda. Sikap atau gaya hidup sederhana pemimpin itu berpengaruh terhadap stafnya (Sumber: Detik.com). Teori memimpin dengan contoh itu sering diurai lebih lanjut dengan memberikan ilustrasi bahwa kalau seorang pemimpin hanya mengimbau anak buahnya untuk melakukan sesuatu yang baik, sementara dia (mungkin tanpa diketahui anak buahnya) melakukan hal yang tidak baik atau bertentangan, maka dampaknya tidak ada. Bahkan anak buahnya dalam hati mengatakan pemimpinnya hanya bisa "ngomong" tapi tidak bisa memberi contoh. Masyarakat sudah melihat Menteri BUMN Rini naik pesawat kelas ekonomi, Mendagri Tjahjo Kumolo naik pesawat kelas ekonomi, Menteri Susi Pudjiastuti juga. Mungkin saja itu akibat sikap Presiden Jokowi yang naik pesawat kelas ekonomi ketika menghadiri wisuda anaknya di Singapura. Mungkin juga Presiden Jokowi tidak perlu meminta anak buahnya naik pesawat kelas ekonomi, tapi dampak dari dia naik kelas ekonomi ternyata sangat besar. Dengan sikap para pemimpin yang sederhana atau tidak bermewah-mewah, misalnya dengan naik pesawat kelas ekonomi, maka anggaran negara akan lebih banyak lagi yang bisa digunakan untuk membangun negeri ini. Masih banyak waktu bagi pemerintahan Jokowi untuk menghemat anggaran negara dengan bersikap hidup sederhana agar negara kita lebih baik. Perwira polisi saja sudah menunjukkan ratusan miliar bahkan triliunan rupiah yang bisa dinikmati segelintir perwira polisi kita, entah bagaimana caranya, tapi itu jelas menunjukkan sikap tidak sederhana. Semoga saja dapat ditemukan Kapolri yang mampu menerapkan konsep kepemimpinan modern "memimpin dengan memberikan contoh (leading by examples)." Walaupun para pemimpin polisi tidak menyuruh anak buahnya korupsi, namun kalau benar mereka memiliki rekening gendut, maka itu sama saja secara tidak langsung menyuruh anak buahnya untuk memiliki rekening gendut. Sebaliknya kalau kapolrinya hidup sederhana, maka itu akan menjadi contoh yang akan diikuti para deputi, Kapolda dan Kapolres di seluruh Tanah Air. Dengan demikian uang banyak untuk fasilitas pribadi para pejabat itu dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan rakyat banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H