Berbagai cara dilakukan orang untuk menunjukkan protes. Yang lazim di Indonesia adalah dengan melakukan demonstrasi di jalan. Namun di kota New York cara protes dilakukan oleh Polisi kepada Walikota New York Bill de Blasio. Saat upacara pemakaman dua anggota polisi, Walikota New York berpidato dan saat berpidato itulah beberapa anggota polisi berbalik arah membelakangi wali kota yang sedang berbicara. Para polisi itu mengkritik walikota karena mengangap rekan mereka terpaksa harus meninggal dunia akibat kebencian masyarakat yang disulut oleh pernyataan wali kota Bill de Blasio sbelumnya. Polisi itu berpendapat jika wali kota tidak mengeluarkan pernyataan yang menyulut kebencian masyarakat itu, kedua rekan mereka tidak perlu menjadi korban penembakan.
Cara Polisi New York menunjukkan protes kepada Walikota New York dengan membelakangi saat walikota sedang berpidato pada acara pemakaman polisi yang tertembak di Brooklyn, New York, tanggal 4 Januari 2015 (Sumber: SHANNON STAPLETON/REUTERS).
Sebenarnya Komisaris Polisi William J. Bratton sebelum upacara pemakaman sudah meminta polisi agar tidak meluapkan amarahnya saat upacara pemakaman dua rekan mereka itu. Tanggal 3 Januari 2015 wali kota New York sudah memuji keberanian kedua polisi yang tewas dalam menjalankan tugasnya itu.
Namun saat sang wali kota berpidato, beberapa anggota polisi langsung berbaik arah membelakangi. Kemudian setelah wali kota selesai berbicara, dan giliran Komisaris Polisi William J. Bratton yang bicara, polisi yang berbalik arah itu kembali berbalik arah mengikuti barisan yang lain.
Polisi bernama Liu dan Ramos, terbunuh tanggal 20 Desember 2014 karena ditembak orang setelah orang itu mengumumkan di media sosial akan membunuh polisi. Sebagian polisi New York melakukan protes karena menganggap pernyataan wali kota New York Bill de Blasio telah menyulut rasa antipati masyarakat terhadap polisi. Sebaiknya pejabat pemerintah harus lebih berhati-hati memberikan komentar agar tidak menyulut kekisruhan seperti di kota New York itu. Biarlah polisi kita juga berupaya semakin memperbaiki diri sehingga masyarakat mencintai dan mendukung mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H