Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa yang Terpenting Bagi Rakyat?

9 Agustus 2016   09:32 Diperbarui: 9 Agustus 2016   21:22 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sekjen PBB Ban Ki Moon yang merupakan mantan Menlu Korsel menyampaikan pandangannya di hoitel Alviar, kota Buenos Aires hari ini tanggal 8 Agustus 2016. Ketika ditanyakan apa yang terpenting bagi rakyat suatu negara menurutnya, dengan sederhana dia menjelaskan bahwa dia sudah hampir mengunjungi semua (193) negara anggota PBB dan ada persamaan yang dihadapi pemerintah yakni kalau bisa jangan sampai ada orang miskin di negara itu dan kalau bisa rakyat memperoleh pendidikan dan kesehatan yang memadai sertai air bersih.

Semua pemerintah di dunia tentu telah berupaya melakukan itu. Dia menyampaikan saran agar lebih berhasil lagi yakni dengan membentuk semacam lembaga pengawasan agar hal-hal tersebut bisa terwujud. Misalnya di setiap desa ada yang mengawasi agar hal itu bisa terwujud; demikian juga di tingkat nasional. Tentu di Indonesia hal itu juga menarik untuk dipertimbangkan. Demikian juga di tiap provinsi perlu ada badan pengawas yang akan menjamin tersedianya pendidikan, kesehatan dan air bersih.

Mengenai isu terorisme, Sekjen PBB itu mengatakan lebih baik melakukan upaya pencegahan karena itu lebih mudah dari pada kalau sudah terjadi. Sekjen PBB yang sudah hampir 10 tahun menjabat itu mengatakan PBB saat ini sedang melakukan itu dengan bekerjasama dengan negara-negara anggota.

Saat ditanya tentang tantangan terberat bagi calon Sekjen PBB berikutnya, dia menjelaskan bahwa PBB itu ibarat perusahaan di mana negara anggota itu ibarat Komisaris. Masalahnya ada 193 negara yang bertindak seperti Komisaris dan masing-masing negara selalu menganggap dialah Komisaris terpenting yang harus didengarkan oleh Sekjen PBB. Kalau Sekjen PBB berikutnya bisa menjembatani suara para Komisaris itu, maka dia akan berhasil sebagai Sekjen PBB walaupun akibatnya pengambilan keputusan menjadi lebih lambat sementara semuanya maunya cepat-cepat.  

Semoga pemerintah dan LSM di Indonesia memberikan perhatian terhadap isu penting bagi rakyat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun