Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mungkinkan Indonesia Membuat Kejutan Lagi?

10 Oktober 2020   18:35 Diperbarui: 10 Oktober 2020   18:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Banyak ramalan yang mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami resesi ekonomi terutama akibat COVID 19 ini. Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani berkali-kali mengingatkan akan hal ini. Tentunya ramalan ini bisa saja dianggap tidak mendukung atau tidak sejalan dengan laporan Price Waterhouse Cooper tahun 2015 yang meramalkan bahwa tahun 2045, saat Indonesia merayakan kemerdekannya yang ke-100, Indonesia sudah menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor 4 setelah RRC, India, dan AS. 

Lembaga konsultan internasional itu tentunya punya dasar mengapa bisa meramalkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor empat antara lain dengan kenyataan bahwa bonus demografi yang sering kita dengar di mana sekitar 70% penduduk Indonesia saat ini merupakan usia produktif yakni di bawah usia 30 tahun.

Walaupun tanda-tanda ke arah resesi ekonomi sudah mulai muncul seperti disampaikan Menteri Keuangan, namun Indonesia merupakan negara yang unik yang sering tidak bisa dijelaskan secara teori. Saat terjadi krisis ekonomi tahun 1997 yang menyebabkan turunnya Presiden Soeharto tahun 1998, banyak negara di dunia yang meramalkan bahwa Indonesia itu akan pecah menjadi beberapa negara seperti yang dialami Uni Soviet dan Yugoslavia. Banyak seminar yang diadakan negara maju bagaimana menghadapai negara-negara pecahan Indonesia itu. Setelah Indonesia melewati krisis eknomi tahun 1997 dan Indonesia mulai stabil tahun 2000, negara-negara maju itu berceritera tentang seminar-seminar yang mereka adakan sebelumnya dan ternyata tidak terjadi. Indonesia tetap utuh hingga saat ini.

Demikian juga halnya dengan ramalan resesi ekonomi di tengah pandemi ini. Walaupun tanda-tanda ke arah sudah muncul, namun melihat kenyataan bahwa mayroitas penduduk Indonesia merupakan usia poduktif yang mau bekerja keras, bukan mustahil justeru kemajuan ekonomi yang terjadi. Di bidang ekspor misalnya. Presiden Jokowi sering mengingatkan bahwa walaupun ekspor Indonesia dilaporkan sering meningkat setiap tahun, namun dalam kenyataannya masih di bawah negara-negara tetangga Singapura, Thailand, Malaysia dan Vietnam. Menurut berbagai data internasional seperti Focus Economics (focus-ecnomics.com) tahun 2019 ekspor Indonesia hanya mencapai AS$ 167 miliar; jauh di bawah ekspor Singapura yang mencapai AS$ 440 miliar, ekspor Thailand AS$ 243 miliar, ekspor Malaysia AS$ 240 miliar dan ekspor Vietnam AS $ 226 miliar. 

Tetapi para pengusaha Indonesia, terutama para sarjana lulusan perguruan tinggi terbaik dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang baik pula, sudah banyak yang langsung terjun ke dalam dunia usaha. Sebagai contoh ada tiga orang lulusan UI, ITB, dan UGM yang melanjutkan usaha keluarga di perabotan/furniture. Saat masih ditangani keluarga, perusahaan itu tidak pernah melakukan penjualan ke luar negeri. Namun ketika ketiga pemuda itu menangani, maka yang pertama dilakukan yakni membenahi proses pembuatan produk agar layak ekspor. Kemudian mereka memotret semua produk yang ada dan mencancumkan harganya lalu mereka posting di internet.

Tak dinyana, dalam waktu dua bulan sudah ada tiga perusahaan dari luar negeri yang membeli produk mereka, dan saat ini mereka sudah menjual ke lebih dari 20 negara. Ini hanyalah contoh kinerja kaum muda Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun itu. Bukan mustahil bahwa ramalan resesi eknomi yang akan melanda Indonesia itu tidak akan terjadi terutama karena mayoritas penduduknya adalah penduduk berusia muda di bawah 30 tahun yang jika dibeeikan kesempatan akan sangat kreatif dan mampu menggerakan roda perekonomian Indonesia di tengah pandemi ini. 

Apakah dunia sedang menyaksikan keajaiban Indonesia saat ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun