Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Hari Ibu

23 Desember 2019   09:40 Diperbarui: 23 Desember 2019   09:47 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ungkapan Megawati Soekarnoputri baru-baru ini bahwa dia sering kurang dihargai sebagai mantan presiden RI ada benarnya. Dalam memeringati hari Ibu ke 98 tanggal 22 Desember 2019 ini rakyat Indonesia patut berbesar hati karena di Indonesia yang baru merdeka sejak tahun 1945, sudah pernah memilik presiden wanita. Sementara negara besar yang sering disebut simbol demokrasi, yakni Amerika Serikat, masih berjuang untuk menjadikan wanita sebagai presiden AS. 

Megawati Soekarnoputri menjelaskan bahwa terpilihnya dia sebagai presiden RI merupakan hasil perjuangan. Halini juga tepat bukan karena sekadar dia putri Presiden Soekarno. Dunia telah membuktikan sering nama besar seorang ayah tidak menjadi jaminan untuk membuat seseorang berhasil, bahkan sebaliknya bisa terjadi.

Megawati telah membuktikan dirinya menjadi perempuan yang berani menjadi ketua Partai Demokrasi Indonesia (kini PDI P) di zaman Presiden Soeharto sangat berkuasa.

Lewat berebagai tekanan dan perjuangan akhirnya dia bisa menjadi presiden RI (23 Juli 2001-20 Oktober 2004) setelah menjadi Wakil Presiden sejak 21 Oktober 1999-23 Juli 2001). Jabatan Wakil Presiden dan Presiden merupakan jabatan penting bagi Megawati Soekarnoputri dan juga bagi Indonesia.

Dalam memeringati hari Ibu tahun 2019 ini kiranya masyarakat Indonesia, terutama kaum wanita, boleh dengan penuh semnagat mengisi pembangunan ini karena siapa pun bisa menduduki jabatan tertinggi di negeri ini. Megawati Soekarnoputri sudah membuktikan bahwa dia pernah menjadi wakil presiden dan presiden. Bahkan hingga tahun 2019 ini masih tetapsebagai pimpinan partai berkuasa (PDIP). 

Dunia Barat, termasuk Eropa dan AS, boleh terus menerus mengkritik pelaksanaan demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia, termasuk persamaan hak wanita dan pria, namun sejarah telah membuktikan bahwa di Indonesia telah pernah wanita menjadi presiden dan wakil presiden yang dulu dipegang oleh Megawati Soekarnoputri. Para wanita Indonesia terutama kaum muda teruslah berkarya untuk negeri tercinta. Banyak kaum wanita seperti mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, Walikota Surabaya Rismarini, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sri Pujiastuti, dll yang menunjukkan bahwa mereka tidak kalah hebatnya dengan kaum pria dalam membangun negeri ini.  

Maju terus wanita Indonesia dan Selamat Hari Ibu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun