Kuliah umum (public lecture) Menkeu Sri Mulyani, di ANU Canberra, Australia, 5 November 2018 (sumber: ANU)
Pagi ini, 5 November 2018 Menteri Keuangan Repubik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, memberikan kuliah umum di Australian National University (ANU), Canberra, Australia. Topiknya mengenai potensi sumber daya manusia Indonesia di era digital ("Indonesia: Human Capital Development in the Digitalisation Era.")
Dengan Bahasa Inggris yang fasih, Sri Mulyani menjelaskan pembangunan Indonesia, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan yang sangat menjanjikan. Setelah kuliah umum, seperti biasanya, diadakan acara tanya jawab, dan salah satu pertanyaan yang muncul dari peserta yakni tentang hubungan Indonesia dengan Palestina terkait dengan rencana Australia memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Walaupun pertanyaan itu sendiri sudah menimbulkan gelak tawa para peserta kuliah umum, namun Sri Mulyani setelah menjelaskan pertanyaan terkait ekonomi dengan baik, kemudian menyinggung pertanyaan tentang Palestina mengatakan bahwa pertanyaan itu sebaiknya diserahkan saja kepada Duta Besar Republik Indonesia di Canberra yang lebih paham tentang politik luar negeri, yang tentu mengundang lebih banyak gelak tawa lagi dari peserta kuliah umum termasuk penanya yang sesungguhnya sadar bahwa pertanyaannya di luar topik kuliah umum itu.
Sebenarnya bisa saja Sri Mulyani menjelaskan sikap Indonesia tentang sikap Australia itu. Namun walaupun jawabannya bisa sejalan dengan pandangan Menteri Luar Negeri, tapi tetap saja yang diperhatikan orang adalah pandangan Menlu. Untuk itu Sri Mulyani menanggapinya dengan sangat cerdas, dan semuanya senang.
Mengapa ANU mengundang Menkeu Sri Mulyani untuk memberikan kuliah umum? Kita mengetahui bahwa ANU bukan universitas sembarangan; tahun 2018 merupakan rangking nomor 20 di dunia. Sedangkan universitas terbaik dari Indonesia baru rangking ratusan yakni Universitas Indonesia (rangking 277, Institut Teknologi Bandung (ITB) rangking 331, Universitas Gadjah Mada (UGM) rangking 401-410 dunia). Tentu mengundang Menteri keuangan terbaik dunia ke ANU merupakan cara yang sangat baik untuk menyiapkan para mahasiswa Australia agar bisa memetik pelajaran berharga dari orang-orang hebat dunia.
Ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi universitas kita. Jangan sampai terjadi ironi dalam dunia pendidikan kita. Negara lain seperti Australia yang mempunyai universitas lebih baik dari universitas kita, malah lebih menghargai pakar kita seperti Sri Mulyani ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H