Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangga dengan Kehadiran Kompasiana

30 Oktober 2018   07:53 Diperbarui: 30 Oktober 2018   08:03 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tengah-tengah berkembangnya media sosial dan berita kebohongan (hoaks) di tahun 2018 ini, Kompasiana menikmati kehadirannya yang sudah sepuluh tahun sebagai media sosial penting di tanah air.

Dulu Wakil Presiden Jusuf Kalla sering menulis di Kompasiana dan mutu tulisannya memang selalu pantas untuk disimak. Tentu di media umum seperti harian Kompas, Suara Pembaruan, Tempo, Gatra, dan lain-lain para penulis kondang seperti Jusuf Kalla, Yusril Mahendra Izra, dll sudah terbiasa kita nikmati. Namun di media Kompasiana ini ada kesan unik karena langsung bisa kita tanggapi dan kalau ditanggapi kembali oleh penulisnya maka ada komunikasi yang lebih akrab.

Pada awalnya harian Kompas yang merupakan pencetus Kompasiana bisa kita lihat masih merasakan kegamangan apakah Kompasiana ini bermanfaat atau bukan. Namun di usia ke-10 ini Indonesia harus bersyukur memiliki media yang sangat penting ini.

Kompasiana merupakan media sosial yang bertanggungjawab karena hampir semua berita yang dapat kita baca setiap harinya bermanfaat, alias bukan kebohongan (hoaks). Seandainya ada berita bohong atau tulisan yang melanggar ketentuan media umum (seperti menjiplak atau tidak menyebut sumber berita atau foto), maka Kompasiana biasanya langsung menghapusnya.

Saya juga pernah berpikir di awal bagaimana Kompasiana bisa menyimpan tulisan yang begitu banyak. Tulisan saya saja harus saya simpan dalam beberapa disket/usb. Namun lambat laun Kompasiana rupanya mampu menyimpan jutaan tulisan yang dikirimkan ke Kompasiana hingga saat ini.

Di ulang tahun yang ke-10 ini sebagai warga Indonesia yang negaranya baru merdeka sejak tahun 1945, ada rasa bangga dengan kehadiran Kompasiana, media kita semua. Mari kita jadikan media Kompasiana sebagai salah satu sarana untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Atas nama seluruh rakyat Indonesia juga saya ingin sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada media Kompas yang ikut mendukung kehadiran media Kompasiana ini. Semoga ke depannya Kompasiana makin maju lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun