Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Senang dengan Sikap Zohri yang Masih Ditunggu Medali Emas

27 Agustus 2018   10:09 Diperbarui: 27 Agustus 2018   10:14 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kita suadah tahu bahwa hari Minggu, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta 26 Agustus 2018 pelari 100 meter (sprinter) Indonesia Lalu Muhammad Zohri akhirnya bisa tampil di final bersama 7 sprinter lainnya. 

Untuk bisa tampil di final, Zohri telah mampu melewati babak penyisihan dan semifinal yang cukup berat karena kalau gagal di babak ini tentu tidak akan bisa ikut bertanding di final.

Sprinter Tiongkok Su Bingtian akhirnya tampil sebagai juara dengan catatan waktu 9,92 detik yang juga merupakan rekor baru di Asian Games dan dicatatkan di Jakarta. 

Lalu Muhammad Zohri berada di urutan ketujuh dengan catatan waktu 10,20 detik. Tentu ini sangat berbeda dengan suasana bulan lalu ketika Zohri tampil sebagai juara Olimpiade junior di Tampere Finlandia dengan catatan waktu 10,18 detik. Saat itu media seolah-olah mengelu-elukan Zohri, bahkan dia sempat bertemu Presiden Jokowi di istana. 

Seusai pertandingan final hari Minggu kemarin, Zohri diwawancarai wartawan dan dengan senyum pemuda berusia 20 tahun itu menyatakan tidak kecewa karena memang dia tidak diharapkan menyumbangkan medali di kelas itu karena saingannya jauh lebih baik catatan waktunya dari Zohri.

Sikap ini sangat baik dan kiranya kesempatan di Asian Games itu bisa dimanfaatkan Zohri untuk lebih memupuk semangatnya agar bisa memperbaiki catatan waktunya menjadi kurang dari 10 detik yang belum pernah diraih oleh orang Indonesia manapun. Indonesia pernah memiliki Suryo Agung Wibowo yang tampil di SEA Games 2009 dengan mencatatkan rekor Asia Tenggara 10,17 detik.

Dengan usia yang masih muda, Zohri bisa belajar dari Sprinter Tiongkok Su Bingtian yang mencatatkan waku tercepatnya kemarin dengan 9,92 detik dan sprinter dunia asal Jamaika Usain Bolt dengan catatan waktu terbaiknya 9,58 detik. 

Tapi ada yang harus diingat agar nama Zohri tetap harum yakni menghindari perbuatan yang tidak baik bagi dunia olah raga. Atlit Jepang misalnya harus dipulangkan karena ketahuan menyewa perempuan pekerja seks komersial di Jakarta karena itu dianggap memeprmalukan tim Jepang. Walaupun Zohri nanti sudah bergelimang dengan uang dan fasilitas, namun sebaiknya pola latihan perlu dipertahankan. Demikian juga makanan dan minuman perlu dijaga agar sejalan dengan upaya memperbaiki catatan waktunya. 

Yang juga penting diperhatikan Zohri menjaga pergaulan agar bisa mendukung pemenuhan cita-cita. Banyak atlet muda Indonesia yang cemerlang di masa muda, namun akhirnya tidak berkembang karena kurangnya perhatian pada hal-hal tersebut. Misalnya ada yang terlibat dalam alcohol atau narkoba yang akhirnya membuat prestasi mereka terhenti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun