Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Usul Kepada Gubernur agar Menyeberang di Pelican Cross Aman

30 Juli 2018   16:36 Diperbarui: 31 Juli 2018   04:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghindari ini dengan tongkat pembatas. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)

Rencana Gubernur DKI Anies Baswedan memberdayakan jalur penyeberangan "pelican crossing", kiranya patut disertai dengan keamanan dalam menyeberang. 

Sebagaimana kita ketahui masyarakat Indonesia masih perlu waktu untuk menghormati pejalan kaki seperti di negeri-negeri maju. Di negara maju hukuman terhadap penabrak pejalan kaki memang berat jika itu akibat kesalahan pengendara.

Salah satu cara agar penyeberang aman, perlu ada dua orang petugas yang menaruh semacam tongkat panjang  ringan mungkin setebal 20 cm yang diletakkan sebelum pelican crossing. 

Dengan demikian pengendara, terutama pengendara motor, diharapkan tidak akan melewati garis yang terbuat dari tongkat panjang ringan dengan warna terang itu. 

Setelah lampu berwarna kuning bagi penyeberang, maka petugas dengan cepat mengambil tongkat batas tadi sehingga pengendera dapat melewati jalan. Mirip dengan pola kerja kereta api. Demikian seterusnya setiap lampu berwarna kuning, petugas dengan cepat menaruh tongkat pembatas tadi.

Ini sesungguhnya hanyalah cara untuk mendidik masyarakat agar tidak menabrak pejalan kaki yang lagi menyeberang di pelican cross. Kalau sudah terbiasa, sebagaimana budaya antri saat ini, di masa mendatang tongkat pembatas itu tidak diperlukan lagi. Namun saat ini masih diperlukan.

Semoga Gubernur DKI mau meminta stafnya untuk memikirkan hal ini, dan bukan mustahil jika berjalan kaki aman dan nyaman, penggunaan kendaraan akan semakin berkurang yang pada gilirannya akan mengurangi kemacetan di kota Jakarta karena masyarakat akan lebih banyak jalan kaki dari pada menggunakan kendaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun