Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilkada, Kemenangan Anak "Zaman Now"?

27 Juni 2018   23:57 Diperbarui: 28 Juni 2018   01:07 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ah, betapa menariknya Indonesia kita di zaman internet ini! Pemilihan kepala daerah (Pilkada) pun menjadi tontonan menarik. Hampir semua stasiun televisi membuat ulasan tentang pilkada serentak untuk menentukan 171 kepala daerah.

Tak kalah menarik pilkada di Jawa Timur untuk menentukan gubernurnya. Sejak dini Wakil Gubernur yang populer dengan nama Gus Ipul sudah mencalonkan diri. Apalagi setelah mencari wagubnya putri Guntur Soekarno, cucu presiden pertama Indonesia Bung Karno,  semakin menarik lagi. 

Semakin menarik lagi ternyata  Menteri Sosial Kofifah Indahparawansa mengundurkan diri untuk menjadi calon gubernur Jatim. Dengan cerdas Kofifah memilih Bupati Dardak sebagai calon wakil gubernurnya. 

Awalnya pasangan Kofifah-Dardak selalu di bawah Ipul-Puti. Namun pilkada tanggal 27 Juni 2018 mengindikasikan kemenangan Kofifah-Dardak.

Emil Dardak, Bupati Trenggalek, mantan artis penyanyi dan eksekutif muda (masih berusia 34 tahun) boleh dikatakan mewakili generasi muda "zaman now" karena juga merupakan suami artis Arumi Bachsin dan doktor muda lulusan luar negeri, putra pejabat tinggi lagi.

Jika kemenangan pasangan Kofifah-Emil ini karena faktor generasi muda atau zaman now, maka Jawa Tinur sangat beruntung sudah memiliki calon gubernur bagus.

Namun Emil harus tetap "eling lan waspada" atau berhati-hati agar tidak terjerumus seperti Anas Urbaningrum yang dulunya dianggap sebagai salah satu calon pemimpin nasional Indonesia. Namun keinginan akan harta dan kekuasaan mengirimnya ke penjara dan menghilangkan hak-hak politiknya.

Jika Emil mampu mendampingi Gubernur Kofifah nanti dengan elegan dan cerdas, maka pintu untuk menjadi gubernur dan pemimpin nasional terbuka lebar.

Pilkada kali ini sungguh menarik dan penting. Memang tidak ada habisnya kisah menarik di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun