Banyak anak Sekolah Menengah Atas yang telah lulus saat ini. Ada yang sudah diterima di perguruan tinggi, ada yang masih menunggu, dan ada yang tidak kuliah.
Apa pilihan terbaik bagi anak-anak yang sangat potensial dan muda ini? Kuliah di perguruan tinggi merupakan pilihan baik. Tapi tidak kuliah, juga pilihan baik.
Kuncinya ada pada kesungguhan. Saat ini bukan rahasia lagi bahwa kesungguhan orang-orang Asia, terutama Cina, Jepang dan Indonesia sudah mendapatkan perhatian dunia.
Orang belajar dan bekerja dengan kesungguhan akan berbeda hasilnya dengan orang yang tidak sungguh-sungguh. Kesungguhan di sini termasuk dalam pengaturan waktu atau disiplin dan sikap.
Betapa menggembirakannya melihat anak-anak muda cerdas yang bekerja di perkantoran, pusat-pusat perbelanjaan, mall, dll. Pada umumnya mereka terbantu dengan kemajuan teknologi dan akses internet.
Banyak yang baik berbahasa Inggris padahal tidak pernah kursus dan bukan dari kalangan orang berada. Sudah kita baca anak tukang becak bisa jadi lulusan terbaik dari Universitas terkemuka, anak Satpam bisa lulus doktor dan menjadi dosen.
Lulusan SMA saat ini memegang peran penting untuk meneruskan negeri ini karena memang kenyataannya anak-anak muda juga yang merencanakan negeri kita ini. Anak muda yang menyadarkan perlunya persatuan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Anak muda juga yang menyatakan bahwa bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa nasional dan terbukti langgeng hingga hari ini.
Lulusan SMA harus diberi kesempatan. Orang tua dan keluarga harus turut menopang agar lulusan SMA di seluruh Indonesia dapat membangun negeri ini dengan kesungguhan.
Belajar bisa di mana saja: di perguruan tinggi maupun di tempat kerja. Yang penting harus dengan kesungguhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H