Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Gempa Hari Ini

23 Januari 2018   16:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   21:19 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berada di lantai tujuh saat gempat terjadi hari ini, Selasa, 23 Januari 2018 pada pukul 13.35 WIB, tidak banyak yang bisa kita lakukan. Semua di ruangan kami hanya berserah di dalam doa kepada Allah yang maha kuasa.

Pengalaman di Jepang, negeri yang hampir setiap hari mengalami gempa, mengingatkan saya bahwa kalau tidak sempat lagi meninggalkan gedung atau ruangan, maka upayakan untuk mencari perlindungan yang tercepat. Maka saya langsung berlindung ke bawah meja.

Goncangan keras sekitar satu menit itu memang cukup membuat hidup pasrah kepada Allah sang pencipta kita. Namun jadi teringat beberapa hal saat mengiktui beberapa pelatihan jika terjadi gempa.

Dalam menghadapi gempa dan bencana alam, kita harus ingat bahwa yang terutama adalah keselamatan jiwa manusia. Setelah itu barulah kita pikirkan hal lain.

Fondasi bangunan di Jepang hampir semuanya dibuat tahan gempa. Jadi di bawah gedung-gedung tinggi dibuat bola-bola beton yang sangat keras, dan di atas bola-bola beton itulah dibuat dasar bangunan. Biasanya akan disisihkan tanah kosong ke depan, belakang, samping kiri dan kanan sekitar setengah meter. 

Dengan demikian jika terjadi gempa seperti hari ini, maka gedung akan bergerak mengikuti arah gempa sehingga tidak terlalu membahayakan. Biayanya katanya sangat besar dengan konstruksi ini namun bagi orang Jepang, keselamatan lebih penting dari pada biaya.

Rumah atau kantor di Jepang saat ini tidak memiliki hiasan berat yang bisa menimbulkan luka atau kecelakaan saat gempa. Di negeri kita masih lazim perhiasan berat yang sering menimbulkan korban jika terjadi gempa atau bencana alam. Sebaiknya kita bisa hindari hiasan atau perabotan yang justeru bisa menimbulkan kecelakaan yang lebih berat.  

Yang berikutnya kita harus senantiasa siap untuk membawa barang penting saja. Sering terjadi korban dalam bencana karena orang ingin menyelamatkan barang berharganya. Sebaiknya saat keadaan aman kita selalu tahu di mana barang berharga dan diupayakan agar tidak menyulitkan kita.  

Hari ini, Selasa, 23 Januari 2018, memang terjadi gempa berkekuatan 6,4 SR pukul 13.34:50, 81 km Barat Daya Lebak, Banten yang cukup mengguncang wilayah perkantoran hingga Bandung dan Jakarta, namun kita perlu selalu mengambil pelajaran penting agar di masa mendatang dampak dari bencana tersebut bias dikurangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun